Perbandingan Pembangunan Pendidikan Nasional dan PPG-SM3T Unesa

Oleh

Fahrudin

(132094026)

Berdasarkan data Pembangunan Untuk Semua (PUS) atau Education For All (EFA), tercatat bahwa negara Indonesia selalu mengalami penurunan tiap tahunnya. Tercatat pada tahun 2010 negara Indonesia berada di peringkat 65 dari 127 negara dan pada tahun 2011 negara Indonesia di peringkat 69, merosot 4  peringkat dari tahun 2010. Pernyataan tersebut diluncurkan di New York, senin (1/3/2011) oleh UNESCO ini lebih rendah dibandingkan dengan negara Brunei Darussalam yang menduduki peringkat ke-34, beserta negara Jepang yang mencapai posisi nomer satu se-Asia. Adapun negara Malaysia berada di peringkat ke-65 yang tergolong pencapaian medium seperti halnya Indonesia. Meskipun demikian posisi negara Indonesia saat ini jauh lebih baik dari Filiphina yang peringkat ke-85, negara Kamboja peringkat ke-102, negara India peringkat ke-107, dan negara Laos peringkat ke-109.
Sistem pendidikan negara Finlandia adalah yang terbaik. Karena pada kenyataannya negara ini lebih mendorong masyarakatnya untuk aktif dalam membaca. Finlandia bahkan lebih banyak menerbitkan buku-buku yang dapat memacu anak-anak untuk lebih banyak membaca. Untuk setiap bayi yang lahir kepada keluarganya diberi 3 buku bacaan yang diperuntukkan ayah, ibu dan bayi itu sendiri. Hal itu dikarenakan, PAUD adalah tahap belajar pertama dan paling kritis dalam belajar sepanjang hayat.

Guru di negara Finlandia juga diberi kebebasan melaksanakan kurikulum pemerintah, bahkan para guru juga bebas memilih metode dalam pembelajaran dan buku teks yang digunakan dalam pembelajaran. Stasiun televisi di negara tersebut juga menyiarkan program berbahasa asing dengan teks terjemahan dalam bahasa Finish, sehingga anak-anak yang menonton televisi juga membaca. Pendidikan yang berlangsung selama disekolah berlangsung secara rileks dan kitika masuk ke kelas, siswa harus melepas sepatu dan hanya menggunakan kaos kaki. Belajar aktif diterapkan oleh guru yang semuanya tamatan S2 dan dipilih dari the best ten lulusan universitas. Menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang lebih terhormat daripada menjadi dokter ataupun insinyur.

Membandingkan Sistem Pendidikan Indonesia dan Finlandia

Keunggulan mutu pendidikan  Finlandia seharusnya tidak mengherankan, karena negeri ini amat kecil dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa. Sebaliknya, penduduk Indonesia lebih dari 220 juta jiwa, serta memilik penduduk majemuk yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, budaya, dan latar belakang sosial. Namun tentu saja alasan ini tidak seharusnya dijadikan alasan utama dalam  lambatnya pemerataan pendidikan di Indonesia. Pada saat ini pemerataan pendidikan di Indonesia cukup memperihatinkan. Pulau Jawa seolah-olah menjadi pusat pendidikan, sehingga terjadi ketidakseimbangan mutu pendidikan antara pulau Jawa dengan pulau-pulau yang ada disekitarnya.

Pemerintah juga menyadari pentingnya pemerataan pendidikan di daerah terpencil di seluruh Nusantara. Sehingga, pemerintah mengadakan program Sarjana Mengajar di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal atau biasa disingkat dengan SM3T. Program ini diadakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia secara merata.

Program SM3T

Program SM3T adalah sebuah program uji coba dalam upaya mewujudkan pemerataan pendidikan Indonesia. Program ini selain bermanfaat untuk meratakan pendidikan di Indonesia juga bisa bermanfaat bagi para lulusan sarjana Indonesia, agar terbentuknya mental mengabdi terhadapa negara sehingga nantinya akan menjadi tenaga pengajar yang profesional.

Lulusan sarjana Indonesia seringkali egois dan apatis terhadap pendidikan di Indonesia. Mereka lebih mementingkan nilai dari di ijasahnya dan pekerjaan yang mereka dapati setelah lulus sarjana. Oleh karena itu, program SM3T ini menjadi sebuah sistem bagi para sarjana dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Peran Unesa untuk Mendukung SM3T

Pada tahun 2012 Unesa secara resmi menjadi penyelenggara Program Profesi Guru (PPG). PPG Unesa juga mampu memilih dan memilah potensi sarjana yang berjiwa mendidik dan profesional dalam mendidik.