Senin, 22 Juni 2015

     







50 Sisi Fakultas Bahasa dan Seni UNESA

Oleh
Khusnul Khotimah
(14020094022)


Fakultas Bahasa dan Seni UNESA, disinilah kita bisa melihat kegiatan mahasiswa yang mengambil jurusan bahasa yang terkenal kalem dan anggun serta mahasiswa seni yang mencintai kebebasan di Surabaya. Fakultas Bahasa dan Seni UNESA atau disingkat FBS UNESA ini berlokasi dikampus UNESA Lidah Wetan, berhadapan dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan. Di dalam fakultas ini terdapat delapan macam program studi yang memiliki ciri khas yang berbeda-beda pula tiap prodinya. Bagaimana kehidupan kampus di FBS UNESA? Yuk simak J

Program studi yang ada di Fakultas Bahasa dan Seni UNESA ini antara lain:
Mahasiswa bahasa Inggris disini paling bisa menciptakan koreografi modern dance yang bisa dibilang salah satu  ikon di Inggris karena merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh remaja hingga orang dewasa di Inggris, bahkan ada banyak juga film yang mengadaptasi kehidupan tari jalanan disana. Mahasiswa dari prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris maupun dari prodi lain yang tertarik dengan kreasi tari modern bisa ikut bergabung dalam UKM modern dance. Seru kan? Selain itu ada juga UKM English Debate yang telah banyak menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang kompeten dalam berbahasa Inggris dan jago berdebat. Berdebat yang dimaksud tentunya berdasarkan tata cara debat bahasa Inggris yang benar dengan mengikuti kaidah yang ada. Dan lagi-lagi mahasiswa dari jurusan lain dapat juga bergabung!
Mengingat kehidupan dunia barat yang banyak menjadi kiblat fashion dan gaya hidup bangsa-bangsa di dunia, Inggris adalah salah satu panutan tren mode dunia. Hal ini sangat mempengaruhi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris di UNESA juga. Mereka sering tampak di berbagai sudut di kampus dengan menggunakan setelan yang modis. Jurusan ini setiap tahunnya mengadakan acara English Week yang merupakan serangkaian lomba-lomba memperingati Bulan Bahasa. Pada English Week biasanya mahasiswa bahasa Inggris sudah menyiapkan dress code dengan tema yang berbeda-beda tiap tahunnya. Contohnya saja, English Week 2014 menggunakan tema Vintage atau mode berbusana pada tahun 90an. Para mahasiswa berlomba-lomba memadupadankan pakaian mereka dengan aksesori yang menarik.
Nah, ada lagi yang tidak kalah menariknya dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris. Ada yang bisa menebak? Yap, Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa! Bertempat di gedung T1 bersama dengan jurusan bahasa Jepang dan Jerman, jurusan ini adalah yang paling merdu. Iya, merdu. Karena jurusan bahasa Jawa mempunyai satu ruangan yang cukup luas dipenuhi dengan gamelan! Bunyi gamelan yang harmonis ditambah dengan lagu jawa yang dilantunkan oleh pesinden dari mahasiswa bahasa Jawa sendiri adalah hal yang biasa di FBS namun tidak bisa ditemukan di  fakultas lain di UNESA maupun universitas sebelah. FBS patut berbangga untuk hal ini, karena memang permainan gamelan mahasiswa bahasa Jawa sangat indah.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa tidak pernah absen dalam memberikan hal-hal tak terduga untuk menghibur warga FBS. Selain rutin menampilkan pertunjukkan ludruk untuk melestarikan kebudayaan jawa yang mulai luntur, Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa sempat juga menyelenggarakan praktik temanten Jawa yang sangat mirip dengan aslinya. Di depan gerbang FBS dipasang janur kuning melengkung, menunjukkan bahwa ada upacara pernikahan. Mahasiswa jurusan lain sampai tercengang mengetahui ada upacara adat jawa di kampus, karena upacaranya benar-benar tampak seperti ada pernikahan sungguhan. Dari dekorasi, tata rias, musik pengiring, sampai pakaian adat jawa lengkap dengan kerisnya. Dalam simulasi pernikahan ini pun orang lain bisa menjadi tamu, nanti akan diberikan roti dan air minum seperti di acara-acara pernikahan pada umumnya. Wow, menarik sekali kan? Yang seperti ini hanya bisa ditemui di FBS, coba cari di fakultas teknik, ilmu gizi, FMIPA,  atau kedokteran jelas tidak akan ada.
Satu lagi yang menjadi ciri khas mahasiswa Pendidikan dan Sastra Jawa ini adalah mahasiswanya selalu memakai bahasa Jawa kental di setiap kesempatan berbicara dengan teman dekat dan dosen. Jadi jangan heran kalau ada mahasiswa sedang membahas tugas dengan dosen menggunakan bahasa jawa halus disini. Jangan memandang jurusan ini sebelah mata, mahasiswa jawa terkenal sangat kalem dan sopan. Mereka juga multi talenta karena dalam masa perkuliahan mereka dituntut untuk bisa menyanyikan lagu jawa, bersyair, bermain musik, bahkan melawak.
Setelah Jawa, ada Jepang dan Jerman. Tiga jurusan yang berbeda ini berada dalam satu gedung yaitu di gedung T1 FBS UNESA. Walaupun memiliki karakter yang berbeda jauh antara Jawa, Jepang dan Jerman, tetapi mahasiswa antarjurusan tetap bisa rukun tanpa saling mengunggulkan jurusannya sendiri. Kalau jawa kental dengan sifatnya yang halus dan logat berbahasa jawanya,  maka mahasiswa Jepang juga kental dengan sifat periang dan berbicara dengan logat seperti orang Jepang asli.
Gaya berpakaian mahasiswa Jepang juga bisa dibilang unik karena kebanyakan mengikuti tren mode yang ada di Jepang. Beda Jawa, beda Jepang, beda pula keunikan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Jerman. Mahasiswa Jerman pada umumnya lebih suka berpenampilan kasual. Mahasiswa Jerman hanya sedikit jumlah setiap angkatannya karena pihak universitas menyediakan kuota yang sangat terbatas yaitu 45 orang saja. Kuota tersebut nantinya akan dibagi lagi menjadi tiga kelas, sehingga satu kelas  hanya dihuni oleh 15 mahasiswa. Meskipun sedikit jumlah mahasiswanya, Jerman tetap aktif dalam mengadakan acara-acara jurusan.
Lepas dari Jawa, Jepang, dan Jerman, FBS UNESA memiliki Sendratasik di jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari Dan Musik. Mahasiswa Sendratasik adalah yang paling kreatif diantara jurusan-jurusan lain di UNESA. Mereka terbagi menjadi tiga konsentrasi yakni seni drama, tari dan musik. Mahasiswa drama sangat pandai dalam beradu peran. Umumnya mahasiswa drama ini sangat asyik dan seru untuk dijadikan teman dekat. Ada drama, maka ada pula musik. Mahasiswa musik inilah yang aktif sekali dalam menghasilkan musik pada suatu konser yang sangat indah. Mereka dibimbing sedemikian rupa oleh dosen UNESA sehingga mampu membuat takjub setiap penonton konser mereka. Sedangkan konsentrasi tari dipenuhi oleh mahasiswi-mahasiswi cantik dan lemah lembut.
Kemudian jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia atau yang memiliki julukan JBSI (Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia) adalah yang terkuat di lingkup FBS UNESA. Kenapa kuat? Seharusnya mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan lah yang kuat. Bukan dalam arti sebenarnya, mahasiswa JBSI dapat dikatakan yang paling kuat karena sejak semester satu mereka sudah dibebani tugas-tugas yang amat banyak.
Selanjutnya ada Pendidikan Bahasa Mandarin. Begitu mendengar namanya saja pasti sudah terbayang bahwa banyak mahasiswa keturununan cina disini. Tet tot, sayang sekali hal itu salah. Tetapi Mandarin mempunyai dosen muda yang tampan loh. Jadi semangat kan belajarnya J. Belajar bahasa Mandarin itu susah susah gampang karena banyak sekali huruf-huruf yang harus dihafal, belum lagi intonasi saat berbicara juga harus diperhatikan. Salah-salah bisa berbeda arti, oleh sebab itu mahasiswa Mandarin keren!
Terakhir adalah prodi Pendidikan Seni Rupa dan D3 Desain Grafis yang cenderung beraliran seni bebas dan kapitalis. Mereka membuat FBS semakin berwarna dengan kehadirannya. Rambut gondrong, kaus, dan pipa panjang sebagai tempat menyimpan buku gambar adalah ciri khas mereka. Mahasiswa Seni Rupa dan D3 Desain Grafis terkesan acak-acakan dan tidak suka diatur. Namun kepribadian mereka pada umumnya supel, bisa diandalkan dan pandai bergaul sehingga berteman dengan mahasiswa Seni Rupa dan D3 Desain Grafis sangat menyenangkan.

Itulah program studi di Fakultas Bahasa dan Seni UNESA dengan setiap keunikannya. FBS tidak bisa dipandang sebelah mata saja sebagai ‘mau jadi apa kalau lulus kelak’. Mahasiswa di FBS adalah pribadi yang kreatif dan mandiri yang bisa membuka lapangan kerja baru kapan saja tanpa terikat dengan jurusan yang mereka ambil, tetapi tetap mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah. Masing-masing fakultas memiliki kekhasannya sendiri yang tidak dimiliki oleh fakultas lain. Di FBS calon-calon budayawan dan seniman profesional bertemu. Jayalah selalu FBS UNESA!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar