50 Sisi Fakultas
Bahasa dan Seni UNESA
Oleh
Khusnul Khotimah
(14020094022)
Fakultas Bahasa dan Seni UNESA,
disinilah kita bisa melihat kegiatan mahasiswa yang mengambil jurusan bahasa
yang terkenal kalem dan anggun serta mahasiswa seni yang mencintai kebebasan di
Surabaya. Fakultas Bahasa dan Seni UNESA atau disingkat FBS UNESA ini berlokasi
dikampus UNESA Lidah Wetan, berhadapan dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan. Di
dalam fakultas ini terdapat delapan macam program studi yang memiliki ciri khas
yang berbeda-beda pula tiap prodinya. Bagaimana kehidupan kampus di FBS UNESA?
Yuk simak J
Program studi yang ada di Fakultas
Bahasa dan Seni UNESA ini antara lain:
Mahasiswa bahasa Inggris disini
paling bisa menciptakan koreografi modern
dance yang bisa dibilang salah satu
ikon di Inggris karena merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh
remaja hingga orang dewasa di Inggris, bahkan ada banyak juga film yang
mengadaptasi kehidupan tari jalanan disana. Mahasiswa dari prodi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Inggris maupun dari prodi lain yang tertarik dengan kreasi
tari modern bisa ikut bergabung dalam UKM modern
dance. Seru kan? Selain itu ada juga UKM English Debate yang telah banyak menghasilkan mahasiswa-mahasiswa
yang kompeten dalam berbahasa Inggris dan jago berdebat. Berdebat yang dimaksud
tentunya berdasarkan tata cara debat bahasa Inggris yang benar dengan mengikuti
kaidah yang ada. Dan lagi-lagi mahasiswa dari jurusan lain dapat juga
bergabung!
Mengingat kehidupan dunia barat yang
banyak menjadi kiblat fashion dan
gaya hidup bangsa-bangsa di dunia, Inggris adalah salah satu panutan tren mode
dunia. Hal ini sangat mempengaruhi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris
di UNESA juga. Mereka sering tampak di berbagai sudut di kampus dengan menggunakan
setelan yang modis. Jurusan ini setiap tahunnya mengadakan acara English Week
yang merupakan serangkaian lomba-lomba memperingati Bulan Bahasa. Pada English
Week biasanya mahasiswa bahasa Inggris sudah menyiapkan dress code dengan tema yang berbeda-beda tiap tahunnya. Contohnya
saja, English Week 2014 menggunakan tema Vintage
atau mode berbusana pada tahun 90an. Para mahasiswa berlomba-lomba memadupadankan
pakaian mereka dengan aksesori yang menarik.
Nah, ada lagi yang tidak kalah
menariknya dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris. Ada yang bisa
menebak? Yap, Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa! Bertempat di gedung T1 bersama
dengan jurusan bahasa Jepang dan Jerman, jurusan ini adalah yang paling merdu.
Iya, merdu. Karena jurusan bahasa Jawa mempunyai satu ruangan yang cukup luas
dipenuhi dengan gamelan! Bunyi gamelan yang harmonis ditambah dengan lagu jawa
yang dilantunkan oleh pesinden dari mahasiswa bahasa Jawa sendiri adalah hal
yang biasa di FBS namun tidak bisa ditemukan di
fakultas lain di UNESA maupun universitas sebelah. FBS patut berbangga
untuk hal ini, karena memang permainan gamelan mahasiswa bahasa Jawa sangat
indah.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
tidak pernah absen dalam memberikan hal-hal tak terduga untuk menghibur warga
FBS. Selain rutin menampilkan pertunjukkan ludruk untuk melestarikan kebudayaan
jawa yang mulai luntur, Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa sempat juga menyelenggarakan
praktik temanten Jawa yang sangat
mirip dengan aslinya. Di depan gerbang FBS dipasang janur kuning melengkung,
menunjukkan bahwa ada upacara pernikahan. Mahasiswa jurusan lain sampai
tercengang mengetahui ada upacara adat jawa di kampus, karena upacaranya
benar-benar tampak seperti ada pernikahan sungguhan. Dari dekorasi, tata rias,
musik pengiring, sampai pakaian adat jawa lengkap dengan kerisnya. Dalam
simulasi pernikahan ini pun orang lain bisa menjadi tamu, nanti akan diberikan
roti dan air minum seperti di acara-acara pernikahan pada umumnya. Wow, menarik
sekali kan? Yang seperti ini hanya bisa ditemui di FBS, coba cari di fakultas
teknik, ilmu gizi, FMIPA, atau
kedokteran jelas tidak akan ada.
Satu lagi yang menjadi ciri khas
mahasiswa Pendidikan dan Sastra Jawa ini adalah mahasiswanya selalu memakai
bahasa Jawa kental di setiap kesempatan berbicara dengan teman dekat dan dosen.
Jadi jangan heran kalau ada mahasiswa sedang membahas tugas dengan dosen
menggunakan bahasa jawa halus disini. Jangan memandang jurusan ini sebelah
mata, mahasiswa jawa terkenal sangat kalem dan sopan. Mereka juga multi talenta
karena dalam masa perkuliahan mereka dituntut untuk bisa menyanyikan lagu jawa,
bersyair, bermain musik, bahkan melawak.
Setelah Jawa, ada Jepang dan Jerman.
Tiga jurusan yang berbeda ini berada dalam satu gedung yaitu di gedung T1 FBS
UNESA. Walaupun memiliki karakter yang berbeda jauh antara Jawa, Jepang dan
Jerman, tetapi mahasiswa antarjurusan tetap bisa rukun tanpa saling mengunggulkan
jurusannya sendiri. Kalau jawa kental dengan sifatnya yang halus dan logat
berbahasa jawanya, maka mahasiswa Jepang
juga kental dengan sifat periang dan berbicara dengan logat seperti orang
Jepang asli.
Gaya berpakaian mahasiswa Jepang juga
bisa dibilang unik karena kebanyakan mengikuti tren mode yang ada di Jepang.
Beda Jawa, beda Jepang, beda pula keunikan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan
Sastra Jerman. Mahasiswa Jerman pada umumnya lebih suka berpenampilan kasual.
Mahasiswa Jerman hanya sedikit jumlah setiap angkatannya karena pihak
universitas menyediakan kuota yang sangat terbatas yaitu 45 orang saja. Kuota
tersebut nantinya akan dibagi lagi menjadi tiga kelas, sehingga satu kelas hanya dihuni oleh 15 mahasiswa. Meskipun
sedikit jumlah mahasiswanya, Jerman tetap aktif dalam mengadakan acara-acara
jurusan.
Lepas dari Jawa, Jepang, dan Jerman,
FBS UNESA memiliki Sendratasik di jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari Dan
Musik. Mahasiswa Sendratasik adalah yang paling kreatif diantara
jurusan-jurusan lain di UNESA. Mereka terbagi menjadi tiga konsentrasi yakni
seni drama, tari dan musik. Mahasiswa drama sangat pandai dalam beradu peran.
Umumnya mahasiswa drama ini sangat asyik dan seru untuk dijadikan teman dekat.
Ada drama, maka ada pula musik. Mahasiswa musik inilah yang aktif sekali dalam
menghasilkan musik pada suatu konser yang sangat indah. Mereka dibimbing
sedemikian rupa oleh dosen UNESA sehingga mampu membuat takjub setiap penonton
konser mereka. Sedangkan konsentrasi tari dipenuhi oleh mahasiswi-mahasiswi
cantik dan lemah lembut.
Kemudian jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia atau yang memiliki julukan JBSI (Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia) adalah yang terkuat di lingkup FBS UNESA. Kenapa kuat? Seharusnya
mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan lah yang kuat. Bukan dalam arti
sebenarnya, mahasiswa JBSI dapat dikatakan yang paling kuat karena sejak
semester satu mereka sudah dibebani tugas-tugas yang amat banyak.
Selanjutnya ada Pendidikan Bahasa
Mandarin. Begitu mendengar namanya saja pasti sudah terbayang bahwa banyak
mahasiswa keturununan cina disini. Tet tot, sayang sekali hal itu salah. Tetapi
Mandarin mempunyai dosen muda yang tampan loh. Jadi semangat kan belajarnya J. Belajar bahasa Mandarin itu
susah susah gampang karena banyak sekali huruf-huruf yang harus dihafal, belum
lagi intonasi saat berbicara juga harus diperhatikan. Salah-salah bisa berbeda
arti, oleh sebab itu mahasiswa Mandarin keren!
Terakhir adalah prodi Pendidikan Seni
Rupa dan D3 Desain Grafis yang cenderung beraliran seni bebas dan kapitalis.
Mereka membuat FBS semakin berwarna dengan kehadirannya. Rambut gondrong, kaus,
dan pipa panjang sebagai tempat menyimpan buku gambar adalah ciri khas mereka.
Mahasiswa Seni Rupa dan D3 Desain Grafis terkesan acak-acakan dan tidak suka
diatur. Namun kepribadian mereka pada umumnya supel, bisa diandalkan dan pandai
bergaul sehingga berteman dengan mahasiswa Seni Rupa dan D3 Desain Grafis
sangat menyenangkan.
Itulah program studi di Fakultas
Bahasa dan Seni UNESA dengan setiap keunikannya. FBS tidak bisa dipandang
sebelah mata saja sebagai ‘mau jadi apa kalau lulus kelak’. Mahasiswa di FBS
adalah pribadi yang kreatif dan mandiri yang bisa membuka lapangan kerja baru
kapan saja tanpa terikat dengan jurusan yang mereka ambil, tetapi tetap
mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah. Masing-masing fakultas
memiliki kekhasannya sendiri yang tidak dimiliki oleh fakultas lain. Di FBS
calon-calon budayawan dan seniman profesional bertemu. Jayalah selalu FBS
UNESA!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar