Pesona
dibalik T1
Oleh:
Anjar Wijiarti (13020094033)
Universitas
Negeri Surabaya atau yang sering disingkat dengan nama Unesa merupakan salah
satu universitas favorit di Jawa Timur. Unesa memiliki 4 kampus yaitu di
Ketintang, di Lidah wetan, di Gedangan kabupaten Sidoarjo dan di Teratai. Unesa
pada awalnya bernama IKIP Surabaya dan di bangun pada tanggal 19 Desember 1964.
Kemudian IKIP Surabaya berubah nama menjadi Universitas Negeri Surabaya. Karena
perjalanan Unesa tidak dapat dipisahkan dari IKIP Surabaya, maka hari kelahiran
(dies natalis) Unesa tetap menggunakan dies natalis IKIP Surabaya. Saat ini
Unesa mengelola banyak sekali program studi, kependidikan maupun nonkependidikan, dengan jenjang
diploma (D2 dan D3), strata satu (S1) dan pascasarjana yang terdiri atas strata
dua (S2) dan strata tiga (S3). Ada
berbagai macam fakultas di Unesa, seperti FIS (Fakultas Ilmu Sosial), FE
(Fakultas Ekonomi), FT (Fakultas Teknik), FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam). Fakultas tersebut berada di kampus Ketintang. Sedangan yang
berada di kampus Lidah Wetan adalah FIK (Fakultas Ilmu Keolahragaan), FBS
(Fakultas Bahasa dan Seni) dan FIP (Fakultas Ilmu Pendidikan). Selain itu juga
ada PPG (Pendidikan Profesi Guru). Di daerah Gedangan kabupaten Sidoarjo
berdiri kampus Unesa program studi PLB (Pendidikan Luar Biasa). Dan di daerah
Teratai terdapat kampus Unesa program studi PG PAUD.
Salah
satu Fakultas di Lidah wetan yaitu FBS memiliki banyak warna. Letak fakultas
yang satu ini menghadap ke utara, berhadapan dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan
dan tepat disebelah kirinya Fakultas Ilmu Pendidikan. Fakultas Bahasa dan Seni
ini memiliki berbagai macam jurusan bahasa dan kesenian seperti Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Jawa, Bahasa
Mandarin, SRDG dan Sendratasik. Disini berbagai macam budaya lokal dan asing di
kumpulkan menjadi satu. Jadi yang di pelajari tidak hanya bahasa ataupun seni
saja namun kebudayaan juga di pelajari. Disini pula tempat para calon ahli
bahasa dan seniman berkumpul. Mahasiswanya tidak berasal dari Jawa saja namun
banyak juga yang berasal dari luar pulau Jawa, bahkan ada pula yang berasal
dari luar negeri. Mengenai gedung atau bangunannya, hampir sama dengan kampus
pada umumnya. FBS memiliki cukup banyak gedung serta ruangan untuk tempat
belajar mahasiswa.
Di
salah satu gedung yang terletak di
paling barat tepat depan area parkir menghadap ke utara, itu adalah gedung T1
milik Fakultas Bahasa dan Seni. Gedung itu tampak tua di banding gedung lannya.
Lantai yang terbuat dari bahan baku yang sudah kuno membuat kesan seolah gedung
ini berbeda dengan gedung lain. Selain itu genting dan catnya sudah terlihat kusam. Namun dibalik semua itu,
gedung T1 memiliki keistimewaan 3J yang tidak di miliki oleh gedung lain. 3J itu merupakan 3 jurusan yang meliputi
jurusan Bahasa Jawa, Bahasa Jerman dan Bahasa Jepang. Dimana ketiga jurusan ini
jumlah mahasiswanya tidak sebanyak jumlah mahasiswa Bahasa Inggris, Bahasa
Indonesia dan jurusan yang lainnya. Gedung yang memiliki 3 lantai ini memiliki
nuansa yang berbeda disetiap lantainya. Dilantai satu sebelah timur adalah area
jurusan Bahasa Jawa, disitu terdapat ruangan khusus untuk berlatih kesenian
asli dari Jawa yaitu karawitan. Dalam ruangan tersebut terdapat gong, serta
gamelan gamelan lainnya. Jadi setiap memasuki gedung T1 dari arah pintu timur
maka nuansa Jawa pasti akan terasa. Kesenian karawitan tidak hanya di pelajari
oleh mahasiswa jurusan Sendratasik (Seni Drama, Tari dan Musik) saja, tapi
jurusan Bahasa Jawa juga mewajibkan mahasiswanya untuk mempelajari karawitan. Kemudian
disisi barat adalah ruangan yang biasanya di gunakan oleh jurusan Bahasa
Jepang. Sedangkan dilantai dua dan tiga adalah kawasan jurusan Bahasa Jepang
dan Bahasa Jerman. Lantai dua dan tiga sebelah utara adalah ruangan khusus
Bahasa Jerman dan yang sebelah selatan adalah ruangan khusus Bahasa Jepang. Di
kedua lantai ini memang tidak ada ruangan khusus yang bernuansa Jerman ataupun
Jepang seperti ruang karawitan milik Bahasa Jawa, namun dari keda lantai ini
bisa menguntungkan para mahasiswa. Mengapa? Karena setiap jurusan pasti pernah
mengadakan suatu acara di Joglo FBS, entah itu acara besar maupun acara kecil dan Joglo sudah bisa di lihat dari arah timur
gedung T1. Mahasiswa yang belajar di lantai dua dan tiga tanpa perlu bersusah
payah turun untuk menyaksikan. Kemudian selain hal tersebut, di depan gedung T1
sebelah barat terdapat lapangan FBS yang biasanya digunakan untuk acara tahunan
PORSEFAK, yaitu Pekan Olahraga dan Seni Fakultas yang meliputi lomba futsal,
volli dan olahraga lainnya antarjurusan di FBS. Apabila ada acara olahraga di
lapangan, selain dari arena pertandingan hanya gedung T1 lantai dua dan tigalah
tempat yang tepat untuk menyaksikan pertandingan olahraga secara jelas tanpa
perlu berdesakan, kepanasan dan merasakan kericuhan. Di T1 sisi barat bisa di
gunakan untuk menyaksikan indahnya mentari ketika hampir tenggelam. Warna merah
keemas emasan diiringi hembusan angin yang menyapa membawa ketenangan bagi yang
menyaksikan. Hal tersebut bagaikan sebuah bonus untuk mahasiswa setelah otaknya
berjam jam bekerja dengan keras demi mencari ilmu. Sedangkan dari arah belakang
atau selatan bisa digunakan untuk menyaksikan mahasiswa Jurusan Sendratasik
sedang berlatih. Biasanya mereka berlatih musik di depan gedung mereka. Sungguh
indah alunan musik yang mereka mainkan. Mereka sering mengadakan acara acara
tentang seni di luar kampus jadi mereka setiap hari berlatih dengan keras,
bahkan meraka sering berlatih sampai larut malam. Tapi gedung T1 lagi lagi
membawa keuntungan bagi yang menyukai seni musik dan seni lainnya. Barangkali
belum memiliki uang untuk membeli tiket pertunjukan seni tersebut tanpa harus
mengeluarkan uang dan datang ke acara mereka, melihat dari gedung T1 saja sudah
bisa menikmatinya. Walaupun hanya menyaksikan latihannya saja namun semua itu
adalah hal yag patut untuk disyukuri.
Tidak
semua gedung ataupun tempat mempunyai keistimewaan seperti itu. Setiap tempat
pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing, layaknya manusia yang
tidak pernah bisa menjadi sempurna. Dimana ada negatif pasti disitu pula
terdapat positif. Walaupun sering dianggap sebagai gedung yang angker dan jelek
namun gedung ini selama sekian tahun berlalu telah memberikan kenyamanan untuk
beribu ribu mahasiswa yang sedang mencari ilmu, dan dibalik itu semua tersimpan
sejuta keistimewaan serta pesona yang tidak dimiliki oleh gedung lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar