Senin, 22 Juni 2015

Pesona dibalik T1

Oleh: Anjar Wijiarti (13020094033)

Universitas Negeri Surabaya atau yang sering disingkat dengan nama Unesa merupakan salah satu universitas favorit di Jawa Timur. Unesa memiliki 4 kampus yaitu di Ketintang, di Lidah wetan, di Gedangan kabupaten Sidoarjo dan di Teratai. Unesa pada awalnya bernama IKIP Surabaya dan di bangun pada tanggal 19 Desember 1964. Kemudian IKIP Surabaya berubah nama menjadi Universitas Negeri Surabaya. Karena perjalanan Unesa tidak dapat dipisahkan dari IKIP Surabaya, maka hari kelahiran (dies natalis) Unesa tetap menggunakan dies natalis IKIP Surabaya. Saat ini Unesa mengelola banyak sekali program studi, kependidikan  maupun nonkependidikan, dengan jenjang diploma (D2 dan D3), strata satu (S1) dan pascasarjana yang terdiri atas strata dua (S2) dan strata tiga (S3).  Ada berbagai macam fakultas di Unesa, seperti FIS (Fakultas Ilmu Sosial), FE (Fakultas Ekonomi), FT (Fakultas Teknik), FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). Fakultas tersebut berada di kampus Ketintang. Sedangan yang berada di kampus Lidah Wetan adalah FIK (Fakultas Ilmu Keolahragaan), FBS (Fakultas Bahasa dan Seni) dan FIP (Fakultas Ilmu Pendidikan). Selain itu juga ada PPG (Pendidikan Profesi Guru). Di daerah Gedangan kabupaten Sidoarjo berdiri kampus Unesa program studi PLB (Pendidikan Luar Biasa). Dan di daerah Teratai terdapat kampus Unesa program studi PG PAUD.

Salah satu Fakultas di Lidah wetan yaitu FBS memiliki banyak warna. Letak fakultas yang satu ini menghadap ke utara, berhadapan dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan tepat disebelah kirinya Fakultas Ilmu Pendidikan. Fakultas Bahasa dan Seni ini memiliki berbagai macam jurusan bahasa dan kesenian seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Jawa, Bahasa Mandarin, SRDG dan Sendratasik. Disini berbagai macam budaya lokal dan asing di kumpulkan menjadi satu. Jadi yang di pelajari tidak hanya bahasa ataupun seni saja namun kebudayaan juga di pelajari. Disini pula tempat para calon ahli bahasa dan seniman berkumpul. Mahasiswanya tidak berasal dari Jawa saja namun banyak juga yang berasal dari luar pulau Jawa, bahkan ada pula yang berasal dari luar negeri. Mengenai gedung atau bangunannya, hampir sama dengan kampus pada umumnya. FBS memiliki cukup banyak gedung serta ruangan untuk tempat belajar mahasiswa.
Di salah satu gedung yang terletak  di paling barat tepat depan area parkir menghadap ke utara, itu adalah gedung T1 milik Fakultas Bahasa dan Seni. Gedung itu tampak tua di banding gedung lannya. Lantai yang terbuat dari bahan baku yang sudah kuno membuat kesan seolah gedung ini berbeda dengan gedung lain. Selain itu genting dan catnya sudah  terlihat kusam. Namun dibalik semua itu, gedung T1 memiliki keistimewaan 3J yang tidak di miliki oleh gedung lain.  3J itu merupakan 3 jurusan yang meliputi jurusan Bahasa Jawa, Bahasa Jerman dan Bahasa Jepang. Dimana ketiga jurusan ini jumlah mahasiswanya tidak sebanyak jumlah mahasiswa Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan jurusan yang lainnya. Gedung yang memiliki 3 lantai ini memiliki nuansa yang berbeda disetiap lantainya. Dilantai satu sebelah timur adalah area jurusan Bahasa Jawa, disitu terdapat ruangan khusus untuk berlatih kesenian asli dari Jawa yaitu karawitan. Dalam ruangan tersebut terdapat gong, serta gamelan gamelan lainnya. Jadi setiap memasuki gedung T1 dari arah pintu timur maka nuansa Jawa pasti akan terasa. Kesenian karawitan tidak hanya di pelajari oleh mahasiswa jurusan Sendratasik (Seni Drama, Tari dan Musik) saja, tapi jurusan Bahasa Jawa juga mewajibkan mahasiswanya untuk mempelajari karawitan. Kemudian disisi barat adalah ruangan yang biasanya di gunakan oleh jurusan Bahasa Jepang. Sedangkan dilantai dua dan tiga adalah kawasan jurusan Bahasa Jepang dan Bahasa Jerman. Lantai dua dan tiga sebelah utara adalah ruangan khusus Bahasa Jerman dan yang sebelah selatan adalah ruangan khusus Bahasa Jepang. Di kedua lantai ini memang tidak ada ruangan khusus yang bernuansa Jerman ataupun Jepang seperti ruang karawitan milik Bahasa Jawa, namun dari keda lantai ini bisa menguntungkan para mahasiswa. Mengapa? Karena setiap jurusan pasti pernah mengadakan suatu acara di Joglo FBS, entah itu acara besar maupun acara kecil  dan Joglo sudah bisa di lihat dari arah timur gedung T1. Mahasiswa yang belajar di lantai dua dan tiga tanpa perlu bersusah payah turun untuk menyaksikan. Kemudian selain hal tersebut, di depan gedung T1 sebelah barat terdapat lapangan FBS yang biasanya digunakan untuk acara tahunan PORSEFAK, yaitu Pekan Olahraga dan Seni Fakultas yang meliputi lomba futsal, volli dan olahraga lainnya antarjurusan di FBS. Apabila ada acara olahraga di lapangan, selain dari arena pertandingan hanya gedung T1 lantai dua dan tigalah tempat yang tepat untuk menyaksikan pertandingan olahraga secara jelas tanpa perlu berdesakan, kepanasan dan merasakan kericuhan. Di T1 sisi barat bisa di gunakan untuk menyaksikan indahnya mentari ketika hampir tenggelam. Warna merah keemas emasan diiringi hembusan angin yang menyapa membawa ketenangan bagi yang menyaksikan. Hal tersebut bagaikan sebuah bonus untuk mahasiswa setelah otaknya berjam jam bekerja dengan keras demi mencari ilmu. Sedangkan dari arah belakang atau selatan bisa digunakan untuk menyaksikan mahasiswa Jurusan Sendratasik sedang berlatih. Biasanya mereka berlatih musik di depan gedung mereka. Sungguh indah alunan musik yang mereka mainkan. Mereka sering mengadakan acara acara tentang seni di luar kampus jadi mereka setiap hari berlatih dengan keras, bahkan meraka sering berlatih sampai larut malam. Tapi gedung T1 lagi lagi membawa keuntungan bagi yang menyukai seni musik dan seni lainnya. Barangkali belum memiliki uang untuk membeli tiket pertunjukan seni tersebut tanpa harus mengeluarkan uang dan datang ke acara mereka, melihat dari gedung T1 saja sudah bisa menikmatinya. Walaupun hanya menyaksikan latihannya saja namun semua itu adalah hal yag patut untuk disyukuri.

Tidak semua gedung ataupun tempat mempunyai keistimewaan seperti itu. Setiap tempat pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing, layaknya manusia yang tidak pernah bisa menjadi sempurna. Dimana ada negatif pasti disitu pula terdapat positif. Walaupun sering dianggap sebagai gedung yang angker dan jelek namun gedung ini selama sekian tahun berlalu telah memberikan kenyamanan untuk beribu ribu mahasiswa yang sedang mencari ilmu, dan dibalik itu semua tersimpan sejuta keistimewaan serta pesona yang tidak dimiliki oleh gedung lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar