Ospek Jurusan Bahasa Jerman-UNESA

Semilir Lestari

132094022

Pada dasarnya, masa-masa orientasi pengenalan kampus atau yang lebih dikenal dengan OSPEK menjadi hal penting bagi mahasiswa yang baru saja memasuki dunia kampus. Masa orientasi dianggap penting karena dapat memberikan pengenalan awal bagi mahasiswa baru terhadap berbagai aspek kehidupan perguruan tinggi seperti status universitas, sistem kurikulum, peraturan akademik, cara belajar di perguruan tinggi, etika mahasiswa, dan organisasi kemahasiswaan. Di samping itu kegiatan tersebut dapat menjadi tempat memperkenalkan pimpinan universitas, fakultas, dan jurusan/program studi. Oleh karena itu, OSPEK bagi mahasiswa baru merupakan kegiatan untuk mengenal dan melakukan proses adaptasi social dengan lingkungan yang baru, serta pengenalan dari berbagai persoalan yang berkaitan dengan proses pembelajaran di perguruan tinggi.

Selama ini, sebagian besar mahasiswa baru memiliki kekhawatiran tersendiri ketika akan berhadapan dengan ospek. Hal ini disebabkan karena kegiatan ospek memiliki image yang kurang baik. Dalam kata lain penuh dengan bentakan, tugas yang kurang masuk akal dan banyaknya peraturan serta hukuman-hukuman yang diberikan senior kepada mahasiswa baru. Dari sinilah akhirnya banyak mahasiswa yang kurang antusias ketika mengikuti serangkaian kegiatan ospek yang diselenggarakan oleh universitas, fakultas maupun jurusan. Tidak semuanya dari mahasiswa baru berpikir bahwa mengikuti ospek banyak manfaat yang akan ia peroleh, melainkan karena adanya ancaman ketika tidak mengikuti serangkaian acara yang telah dibuat panitia akan tidak diluluskan, dan tidak mendapatkan sertifikat yang nantinya akan digunakan sebagai syarat untuk mengajukan skripsi.

Alangkah baiknya jika kegiatan ospek tidak lagi menggunakan cara-cara kuno atau monoton. Semua kegiatan tersebut sangatlah umum dilakukan oleh semua perguruan tinggi di Indonesia. Karena menurut saya tidak jaman lagi model ospek yang panitianya mencari-cari kesalahan mahasiswa baru agar mereka bisa membentak-bentak dan memberikan hukuman. Hal itu sudah bukanlah hal yang aneh dan baru lagi bagi para mahasiswa. kegiatan seperti itu bukan menjadikan kita sebagai mahasiswa baru mempunyai rasa hormat kepada senior, melainkan kita akan berpikiran bahwa itu semua hanya skenario para panitia saja. Disamping itu, pemberian tugas yang menurut saya kurang penting dan bermanfaat. Sebagai contohnya yaitu, tugas mencari informasi tentang panitia. Informasi tersebut dapat kita ketahui melalui media sosial yang dimiliki oleh panitia yang akan menjadi sasaran kita. Dari sinilah akhirnya saya berpikir bahwa tugas tersebut kurang penting, karena ospek bukan bertujuan untuk mengetahui tentang profil panitia. Akan jauh lebih baik apabila para panitia memberikan tugas yang lebih bermanfaat. Contohnya memilih serta menuliskan sedikit cerita tentang tempat wisata yang ada di Negara Jerman. Sehingga ospek tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan tentang dunia perkuliahan saja, melainkan kita sudah sedikit dilatih untuk mencari informasi tentang negara yang bahasanya kami pelajari. Dengan demikian, sebelum kita memulai perkuliahan, kita sudah mengetahui sedikit informasi tentang tempat wisata di Jerman. Yang semua itu kita dapat dari hasil mengerjakan tugas ospek.

Dari pembahasan diatas tentang ospek, saya juga akan menjelaskan sedikit informasi tentang ospek di beberapa negara maju. Di beberapa negara ini, ospek dilakukan sesuai dengan tujuan. Dimana tujuan awal ospek ini adalah pengenalan sistem akademik dan kehidupan kampus.

Ospek di beberapa negara maju diantaranya :

1.      Jerman

Proses pengenalan mahasiswa baru di Indonesia biasanya dilakukan hampir satu minggu, atau bahkan beberapa universitas menyelenggarakan kegiatan orientasi mahasiswa baru ini hingga berbulan-bulan. Sedangkan di universitas Jerman, pada umunya penyelenggaraan kegiatan penerimaan mahasiswa brau tidak membuang waktu yang begitu lama. Di Hochschule Harz contohnya, kegiatan orientasi hanya diselenggarakan selama kurang lebih dua sampai tiga hari. Pelaksanaan tersebut diikuti mulai dari tingkat Diploma, Sarjana hingga Pascasarjana.

Pada kegiatan orientasi ini, mahasiswa mendapatkan pengarahan akademis secara umum dalam tingkat fakultas dan jurusan. Kemudian kegiatan dilanjut dengan Tour de Campus untuk mengenalkan fasilitas permainan yang disediakan di kampus. Selebihnya mereka mengadakan acara berkumpul bersama, seperti Barbeque Party di taman kampus atau Welcoming Club. Di Negara Jerman ini, orientasi mahasiswa baru tidak mengenal kegiatan seperti yang ada di Indonesia pada umumnya. Karena dengan model orientasi yang dilaksanakan di Jerman menjadikan waktu lebih efektif dan efisien, baik dari pihak universitas maupun mahasiswa baru.

Dari perbedaan yang terlihat sangat menonjol tersebut, kemungkinan faktor yang mempengaruhinya yakni rasa kekeluargaan yang tinggi di Indonesia dan rasa individualis di Negara Jerman. Tradisi budaya pasti memiliki perbedaan, tetapi alangkah baiknya apabila kita dapat mengambil sisi positifnya. Karena tidak semua budaya barat memiliki kebiasaan yang kurang baik untuk Negara Indonesia.

2.      Belanda

Pelaksanaan OSPEK pada universitas di Belanda melakukan serangkaian kegiatan yang berbeda dari Negara maju lainnya. Di Negara ini, OSPEK diadakan oleh perkumpulan mahasiswa atau studenten verenigning, bukan universitas. Mahasiswa baru harus mengikuti suatu program yang disebut sorority selama dua minggu. Kegiatan pada minggu pertama yakni, mahasiswa baru melakukan kegiatan di hutan. Kemudian minggu kedua mereka hanya menjalani kuliah umum serta jalan-jalan keliling kota dan kampus.

3.      Amerika Serikat

Amerika Serikat berpendapat bahwa, OSPEK atau new student orientation dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa baru mengetahui siapa yang harus mereka hubungi ketika mereka membutuhkan sesuatu. Sebagai contoh, seorang mahasiswa ingin berkonsultasi masalah akademis. Mereka akan tahu pihak mana yang akan dihubungi dan kepada siapa mereka harus berbicara. Selain itu, jika seorang mahasiswa ingin menggunakan fasilitas yang disediakan kamous, mereka tahu kepada siapa mereka harus meminta izin. Sehingga tujuan OSPEK dapat tercapai. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja hak mereka serta apa saja kewajiban yang harus dilakukan.

Proses OSPEK merupakan langkah awal bagi mahasiswa baru untuk saling mengenal satu sama lainnya, mengetahui siapa saja orang yang berada dalam lingkup universitas atau fakultas lebih khususnya. Tahap perkenalan tersebut dimulai dari teman angkatan, senior, rector, dekan, dosen, karyawan, pegawai kantin hingga petugas kebersihan.

Setelah kita membaca tentang kegiatan ospek yang ada di beberapa negara maju, mungkin cara dan kegiatan yang dipandang positif oleh budaya Negara Indonesia dapat diterapkan di universitas-universitas Indonesia. Pada akhirnya, proses ospek seharusnya dilaksanakan sebagaimana tujuan awal pelaksanaannya. Menghilangkan cara berpikir bahwa ospek merupakan ajang balas dendam yang dilakukan senior atau panitia ospek kepada mahasiswa baru. Dan pelaksanaan ospek akan lebih baik jika tidak menggunakan atribut-atribut yang dipandang aneh oleh orang lain, walau itu semua panitia memliki tujuan yang baik. Kemudian tidak terlalu menguras tenaga, pikiran dan uang para mahasiswa baru. Karena saat mereka diterima di salah universitas, mereka telah membayar biaya administrasi yang tidak murah, yang selanjutnya kegiatan ospek juga akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit lagi.