SELAMAT DATANG MAHASISWA UNESA

Oleh: Dorotea Rosvita Calon (132094014)

Saya adalah mahasiswa Universitas negeri Surabaya yang berasal dari pulau Flores Manggarai, NTT. Sekarang saya berkuliah di Universitas Negeri Surabaya dan memilih jurusan Bahasa Asing yaitu Bahasa Jerman dengan prodi pendidikan. Dilihat dari asal saya, banyak teman-teman yang bertanya mengapa saya jauh-jauh berkuliah di Surabaya daripada berkuliah di tempat asal saya. Sebenarnya sampai akhir kelas XI, tidak ada gambaran saya akan berkuliah di Universitas Negeri Surabaya, tetapi sewaktu pendaftaran SNMPTN saya memilih Universitas Negeri Surabaya sebagai pilihan diantara universitas negeri lainnya, dengan alasan saya penasaran sekali dengan kota surabaya yang terkenal dengan sebutan kota pahlawan, dan saya sendiri tidak tahu bagaimana Universitas Negeri Surabaya Itu. Setelah mendaftar SNMPTN saya sama sekali tidak kepikiran akan lolos dan di terima di Universitas Negeri Surabaya, tetapisetelah pengumuman SNMPTN dikeluarkan, ternyata saya merupakan salah satu siswa yang lolos dan diterima di Universitas Negeri Surabaya.

Saat itu merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya. Betapa tidak siswa yang lolos SNMPTN tidak melakukan tes dan hanya mendaftar ulang. Selain itu biaya pembayaran kuliah per semester di universitas negeri juga relatif murah, hal inilah yang membuat saya semakin bersyukur diterima di Unesa.

Inilah petualangan saya di Universitas Negeri Surabaya dimulai, dan Selamat datang di dunia kuliah, dimana pilihan antara ingin lulus cepat atau lambat selalu muncul. Dan pada saat proses perjalanan kuliah, ada saja godaan yang muncul. Mulai dari godaan bergaul seluas-luasnya, berorganisasi, sampai mencari pacar. Semua itu bisa memengaruhi keseriusan mahasiswa menyelesaikan kuliah. Tetapi, tak sedikit juga dengan kegiatan yang segudang, seorang mahasiswa bisa menyelesaikan semuanya dengan tepat waktu.Intinya, kuliah memberi kesempatan belajar pada mahasiswa apakah mampu mengelola dirinya sendiri atau tidak. Semua tergantung pada mahasiswa itu sendiri.Kuliah itu bebas, dalam arti tak sama seperti saat masih SMA dulu yang mengatur sekali. Biasanya, model pakaianmenjadi hal penting begitu masuk kampus saat ini. Maklum, sudah lepas dari seragam SMA! Mau mengenakan polo shirt, kaus, jins, oke saja. Berbagai aliran fashion bisa dipraktikkan di sini. Mulai dari casual, sporty sampai rocker boleh-boleh saja asalkan tetap sopan. tetapi tidak semua bebas bepakaian seperti itu biasanya kampus menerapkan peraturan kesopanan ketika kuliah, praktikum, ujian tengah dan akhir semester. Seperti wajib berkemeja, memakai jas almamater saat ujian akhir, dan tak boleh mengenakan celana pendek sepaha dan jins robek-robek baik pria maupun wanita.

Walaupun bebas, kuliah bukan berarti santai-santai saja, malah justru lebih banyak tanggung jawabnya. Dunia kuliah menuntut agar lebih mandiri dalam mengatur waktu, antara urusan ego diri sendiri, keluarga, pekerjaan bagi yang sudah bekerja, dan kuliah itu sendiri. Ada hak dan kewajiban yang bertambah besar dibanding saat SMA. Saat di kelas pun, ada beberapa dosen yang membebaskan untuk keluar kelas jika sudah tidak bisa menikmati dan mengikuti suatu mata kuliah. Semua itu mendidik mahasiswa untuk belajar mengatur cara belajarnya sendiri.Pada akhirnya pilihan berikutnya hanya ada dua, lulus tepat waktu atau tunda berlama-lama, karena untuk lulus Sarjana ada yang cukup 3,5 tahun saja, wajarnya 4 tahun, kadang ada yang 5 tahun, 6 tahun, dan batas paling lama adalah 7 tahun. Lebih dari 7 tahun biasanya drop-out alias DO. Itulah sekilas cerita tentang dunia perkuliahan. Dan sebelum saya lanjutkan, saya akan bercerita sedikit tentang Universitas Negeri Surabaya.

Universitas Negeri Surabaya atau biasa disingkat UNESA merupakan salah satu universitas negeri di Indonesia yang ada di Surabaya. UNESA berdiri pada tanggal 19 Desember tahun 1964. Kampus UNESA terletak di dua tempat yang berbeda serta memiliki 7 fakultas yaitu Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Bahasa dan Seni yang berada di kampus Unesa Lidah Wetan. Kampus Unesa Lidah Wetan memiliki lahan yang sangat luas walaupun hanya ada tiga fakultas yang didirikan, dan satu bangunan untuk Pendidikan Profesi Guru atau PPG yang terlihat paling menonjol karena mempunyai gedung yang menjulang tinggi dan terletak paling depan ketika masuk gapura Unesa Lidah Wetan, setelah gedung PPG ada Fakultas Ilmu Pendidikan atau FIP yang mempunyai halaman depan yang luas, setelah FIP lalu Fakultas Bahasa dan Seni dengan lapangan parkir motor yang luas, setelah itu ada Fakultas Ilmu Keolahragaan atau FIK yang terletak hampir berhadapan dengan FBS yang kebanyakan lahannya dipenuhi dengan lapangan. Ada lapangan basket, lapangan futsal, dan lain-lain yang pasti lengkap untuk urusan olahraga. Hal yang menarik dari tiga fakultas di Unesa Lidah Wetan adalah ciri khas mahasiswa dari masing-masing fakultas. Misalnya FIP selalu terlihat rapi dalam berpakaian. Kebanyakan mahasiswi menggunakan rok dan berpakaian selalu rapi. Lalu FBS yang terlihat sangat santai dalam berpakaian, dan kebanyakan menggunakan kaos, lalu ada FIK yang kebanyakan memiliki tinggi badan diatas mahasiswa fakultas lain. Mungkin tidak semua menyadari hal ini , tetapi jika diperhatikan kesehariannya, hal inilah yang menjadi ciri khas fakultas masing-masing.

Lalu ada kampus Unesa Ketintang yang jaraknya lumayan jauh dari kampus Unesa Lidah. Kampus Unesa ketinntang bisa dibilang Kampus pusat, karena gedung rektorat berada di kampus tersebut dan segala urusan mahasiswa selalu diurus di kampus Unesa ketintang. Jadi mahasiswa Unesa Lidah yang ingin mengurus sesuatu yang berhubungan dengan perkuliahan harus mengurusnya di kampus Unesa Ketintang. Kampus Unesa Ketintang memiliki empat fakultas yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas ilmu Sosial , Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kampus Unesa Ketintang juga tak kalah luasnya dari kampus Unesa Lidah Wetan, karena di kampus Unesa Ketintang terdapat gedung-gedung lain seperti gedung Pusat Bahasa, GEMA, BAAK, Rektorat, dan juga pepustakaan Universitas, dikatakan perpustakaan Universitas karena perpustakaan Universitas bebas digunakan oleh seluruh mahasiswa Unesa. Ada juga perpustakaan fakultas yang berada di masing-masing fakultas, dan perpustakaan jurusan yang berada di masing-masing jurusan dalam Fakultas. Dan masih banyak lagi gedung-gedung untuk keperluan perkuliahan di Unesa. Menurut sejarah Unesa diceritakan bahwa Unesa menjadi salah satu universitas negeri terbaik di Indonesia, karena sudah berdiri sejak lama dan sudah menghasilkan sekitar 80.000 lulusan, serta berani memposisikan diri sebagai salah satu penyelenggara pendidikan tinggi yang mampu merencanakan pengembangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, mengevaluasi diri untuk menyiapkan lulusan yang berdaya saing tinggi (nation competitiveness), dan berjiwa kewirausahaan (entrepreneurship), serta mengatur segala kegiatannya dalam suatu mekanisme organisiasi yang sehat (organizational health). Unesa harus mandiri (autonomy) sebagai sebuah Badan Hukum Pendidikan Pemerintah (BHPP) seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).

Wahh luar biasa ya..

Dan sekarang saya akan bercerita tentang perkuliahan saya di Unesa, jurusan bahasa Asing, prodi pendidikan Bahasa Jerman. Yah, prodi pendidikan bahasa jerman berada di kampus Unesa lidah wetan, fakultas FBS dengan gedung bertuliskan T1. Gedung T1 berada tepat didepan lahan parkiran sepeda motor bagian depan dari FBS. Gedung T1 bukan semata merupakan gedung perkuliahan untuk bahasa jerman saja, melainkan masih ada jurusan bahasa jawa dan jurusan bahasa jepang yang mempunyai gedung perkuliahan di T1. Gedung tersebut memiliki tiga lantai , lantai satu merupakan tempat berkuliahan jurusan bahasa jawa, lantai dua merupakan tempat perkuliahan berupa ruangan LAB untuk bahasa jerman dan ruangan dosen untuk jurusan bahasa jerman dan bahasa jepang. Lalu lantai tiga adalah ruangan kelas untuk jurusan bahasa jerman dan ruangan kelas untuk bahasa jepang. Masing-masing berjumlah empat ruangan kelas.

            Awal masuk kuliah, saya berpikiran bahwa saya akan mendapat banyak sekali teman baru, karena berkuliah di kota besar, yang memiliki banyak penduduk. Dan juga ada teman saya di jurusan lain seperti jurusan bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia yang bercerita bahwa dijurusannya banyak sekali mahasiswa baru hingga mencapai 200 orang, hal ini menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa di jurusan jerman juga tidak jauh beda dari jurusan lain. Dan tibalah saat pertemuan mahasiswa baru dalam acara gathering yang diadakan dijurusan jerman setiap tahunnya untuk mempertemukan para mahasiswa baru, dan mengenal kampus serta kakak tingkat. Setelah berkumpul saya sangat kaget dengat jumlah mahasiswa diangkatan kami yaitu angkatan 2013 yang hanya berjumlah 50 orang yang merupakan gabungan dari sastra jerman dan pendidikan Bahasa jerman. Wow sangat berbeda sekali dengan jurusan lain. Parahnya teman laki-laki kami hanya 5 orang saja selain itu adalah perempuan, selain itu kami akan dibagi menjadi tiga kelas (A B C ). Itu berarti disetiap kelasnya berjumlah 16 atau 17 orang, seperti kelas prifat. Sungguh sebuah kejutan, ternyata jurusan bahasa jerman memang tidak banyak memiliki mahasiswa disetiap tahunnya.

Tetapi banyak sekali hal positif yang didapatkan dari kelas yang hanya memiliki jumlah mahasiswa yang sedikit. Nama kami akan dihafal dosen satu per satu, dan ketika mengikuti perkuliahan semua akan memperhatikan dengan serius karena tidak ada yang mengisi tempat duduk dibelakang,semua mahasiswa mengisi tempat duduk bagian depan dan akan berhadapan langsung dengan dosen. Selain itu ketika ujian berbicara, yang mengaruskan dua  mahasiswa bergiliran masuk ruangan ujian secara bergantian, maka pelaksanaan ujian akan selesai dengan cepat karena mahasiswanya hanya sedikit. Dan masih banyak hal seru lainnya yang terjadi di kelas prifat kami, yang pasti jalinan pertemanan kami lebih erat dengan jumlah yang sedikit.