Pelangi FBS UNESA     

Oleh : Ni`matul Qomariyah (14020094021)

Apakah FBS itu? Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA merupakan satu-satunya fakultas yang dapat membawa mahasiswanya berkeliling dunia. Mengapa bisa demikian? Karena FBS menyediakan beasiswa atau program ke Cina, Jepang, Inggris, Jerman dan sebagainya. Di FBS terdapat berbagai macam seni dan bahasa dari berbagai negara. Jika kita mempelajari bahasa, maka kita juga mempelajari kebudayaannya. Yang berarti, di FBS juga terdapat berbagai macam budaya, dari budaya dalam negeri sendiri sampai budaya luar negeri. Kesemuanya itu menjadikan FBS penuh warna layaknya pelangi. Bahkan warna-warna tersebut lebih indah dari pelangi. Karena sinar warnanya seringkali menyilaukan dunia. Bagaimana bisa sinar warnanya dapat menyilaukan dunia? Tentunya dengan memberdayakan kekhasan dari masing-masing warna tersebut.

            Setiap jurusan yang terdapat di FBS UNESA memiliki kekhasan masing-masing. Seni rupa dan desain grafis memilki kekhasan yaitu melukiskan seni yang bebas. Seni drama, tari dan musik mengutamakan penampilan dalam sebuah konser. Bahasa Indonesia memiliki kekhasan yaitu sering mengikuti berbagai PKM dan menonjolkan kegiatan sastra bulan purnama dengan menampilkan berbagai hasil karya kesastraan. Bahasa Jawa cenderung melestarikan karawitan dan mempopulerkan ludruk. Bahasa Inggris sangat menonjolkan kegiatan debat bahasa Inggris. Bahasa Jepang menonjolkan Yosakoi dan kegiatan Japan Pop Culture (JPC). Bahasa Jerman menonjolkan Tanzen dan kegiatan Deutsche Woche. Sedangkan bahasa Mandarin menonjolkan kegiatan Gong Xi Fa Chai. Akan tetapi, bahasa Jepang, Jerman dan Mandarin senantiasa saling berlomba-lomba dalam mengejar beasiswa ke luar negeri.

            Pelangi FBS bukan hanya dari kekhasan masing-masing jurusan saja, melainkan juga kekhasan dari mahasiswa-mahasiswa yang ada di jurusan tersebut. Mahasiswa seni rupa dan desain grafis seringkali bertindak bebasdalam mengekspresikan suatu hal. Mahasiswa seni drama, tari dan musik seringkali memakai pakaian warna hitam dan cenderung memerhatikan mode. Mahasiswa bahasa Indonesia cenderung suka senyum dan percaya diri. Mahasiswa bahasa Jawa cenderung memakai batik dan berperilaku sopan. Mahasiswa bahasa Inggris cenderung memerhatikan style. Mahasiswa bahasa Jepang cenderung berangkat pagi-pagi, aktif dalam UKM jurusan dan banyak yang religius. Mahasiswa bahasa Jerman cenderung diam, tapi aktif dalam organisasi. Dan seringkali mengambil bagian penting dalam organisasi atau kegiatan sefakultas. Sedangkan mahasiswa bahasa Mandarin cenderung kurang percaya diri karena beranggapan jurusan mandarin masih baru.

            Pelangi tak akan terbentuk tanpa adanya awan dan hujan. Begitupun dengan pelangi yang menyinari bumi FBS. Sebelum adanya pelangi tersebut, awan dan hujan pernah singgah di FBS. Terkadang awan dan hujan tersebut seringkali masih terlihat. Bahkan halilintar pun terdengar menyertai. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa ada awan dan hujan serta halilintar didalam pelangi FBS? Jawabannya tak lain dan tak bukan, karena awan dan hujan yang memicu timbulnya pelangi.

            Konon katanya dahulu FBS bukanlah sebuah gedung dengan pelanginya, tetapi sebuah tempat asing yang kata orang terdahulu adalah tempat pembuangan makhluk-makhluk dunia lain. Dan ternyata sampai sekarang mitos-mitos itu masih terdengar. Ruangan-ruangan di FBS pun seringkali menunjukkan gelap pekatnya suasana di dalamnya. Bahkan makhluk-makhluk dunia lain itu terkadang mengganggu warga FBS. Apalagi jika terdengar suara karawitan anak pendidikan bahasa Jawa, makhluk dunia lain itu berlomba-lomba datang menganggu.Di FBS terdapat tempat-tempat yang dianggap mistis, diantaranya Lab D bahasa Jerman, ruang 7 bahasa Jepang, ruang karawitan bahasa Jawa, saloka T1, samping ruang hima SRDG, dsb.

Lab D bahasa Jerman terkenal dengan tempatnya yang hening tetapi lama-kelamaan terdengar suara-suara dorongan meja dan hentakan kaki orang yang lari. Ruang 7 bahasa Jepang terletak tepat diatasnya Lab D bahasa Jerman. Ruang tersebut jarang digunakan karena terkadang kuncinya hilang sendiri dan terkadang kuncinya muncul sendiri. Seringkali mahasiswa bahasa Jerman mendatangi ruang 7 bahasa Jepang untuk membuktikan adanya suara dorongan meja dan hetakan kaki orang lari yang terdengar ketika berada di Lab D bahasa Jerman. Namun seringkalinya yang didapatkan di ruang 7 hanyalah ruang kosong tanpa mahasiswa. Lalu siapakah yang mendorong meja atau lari? Tiada yang mengetahui. Akan tetapi, salah satu dosen bahasa Jerman pernah menyelidikinya. Ketika mendengar suara itu, dosen tersebut langsung menuju ruang 7 bahasa Jepang. Dosen tersebut langsung membuka pintu ruang 7 yang ternyata ruangan itu dilapisi karpet dan waktu itu ada seseorang yang mengenakan jilbab abu-abu sedang duduk sendiri di tengah-tengah ruangan. Ketika dosen tersebut bertanya, seseorang tersebut menjawab sedang belajar untuk ujian namun tidak memalingkan wajahnya ke dosen tersebut. Siapakah seseorang itu? Tiada yang tau.

Ruang karawitan bahasa Jawa merupakan ruangan yang digunakan untuk belajar karawitan. Seringkali jika karawitan dimulai, maka hawa-hawa dingin mulai menyelimuti. Makhluk-makhluk dunia lainpun mulai berdatangan dan mencari mangsa mahasiswa-mahasiswa yang berada di T1. Saloka T1 merupakan tempat kumpulnya mahasiswa-mahasiswa terutama mahasiswa bahasa Jepang. Di Saloka terkadang muncul sosok makhluk-makhluk dunia lain. Mungkin mereka merasa terpanggil karena Saloka dijadikan pula sebagai tempat latihan Taiko. Taiko adalah salah satu UKM jurusan Jepang yang memukul-mukul alat seperti memukul bedug ketika mau adzan.

Awan dan hujan tersebut memang terkesan aneh dan penuh misteri. Namun awan dan hujan tersebut tidak menghalangi penciptaan pelangi indah yang menyinari FBS. Justru dengan adanya awan dan hujan tersebut, pelangi FBS berusaha untuk menutupinya dan menyinarinya dengan memberdayakan sinarnya yang menyilaukan. Awan dan hujan memang bukan masa lalu karena sampai sekarang pun masih ada. Tetapi awan dan hujan juga bukan masa depan karena masa depan bisa diperbaiki. Bagaimana cara memperbaikinya? Salah satu caranya dengan memperdayakan pelangi FBS. Awan dan hujan bukanlah penghalang untuk membuat pelangi FBS bersinar terang.

Pelangi FBS merupakan harapan para dewa-dewa untuk menjadikan FBS bisa semakin kedepan. Pelangi FBS yang memiliki warna-warna khas harus tetap dijaga. Kekhasan-kekhasan dari setiap warna pelangi tersebut harus tetap bersinar terang menyinari bumi FBS. Selayaknyalah para mahasiswa FBS berusaha sebaik-baiknya dalam meningkatkan sinar pelangi FBS agar lebih dikenal lagi. Kekhasan yang sedikit buruk, hendaknya diubah menjadi baik. Dan yang sudah baik, diperbaiki lagi menjadi lebih baik.