JURUSAN + CURHAT = INDONESIA

Oleh Bagus Yanuar Putra Arianto

NIM : 14020094018

Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan seni dan budaya. Kesenian dan kebudayaan Indonesia tersebar dalam setiap aspek kehidupan, itu semua terbukti akan adanya kesenian dan Kebudayaan yang di implementasikan dalam sebuah tari-tarian, alat musik tradisional, adat istiadat, pakaian adat hingga bangunan arsitektural yang berupa rumah adat yang berbeda di tiap-tiap propinsi yang ada di Indonesia.

Disekian banyaknya kekayaan budaya Indonesia semua tidak selaras dengan masyarakat Indonesia itu sendiri karena Globalisasi memudahkan masyarakat Indonesia untuk menggali informasi dari perkembangan teknologi.Adapun Teknologi informasi itu sendiri mendorong munculnya budaya – budaya yang disukai oleh banyak orang di seluruh dunia.“Budaya yang disukai secara luas oleh banyak orang” disebut budaya populer, budaya pop/popular culture, atau budaya massa/mass culture (John Storey, 1994). Budaya ini mencakup seluruh praktik kehidupan sehari-hari, mulai dari memasak, gaya berpakaian, olahraga, dunia hiburan, dll. Pada awalnya kajian tentang budaya populer tidak bisa dilepaskan dari peran Amerika Serikat dalam memproduksi dan menyebarkan budaya populer.Negara itu telah menanamkan akar yang sangat kuat dalam industri budaya populer, antara lain melalui Music Television (MTV), McDonald, Hollywood, dan industry animasi mereka (Walt Disney, Looney Toones, dll).Namun, perkembangan selanjutnya memunculkan negara-negara lain yang juga berhasil menjadi pusat budaya populer seperti Jepang, Korea Selatan, Hongkong, dan Taiwan.Salah satu budaya yang tengah mempengaruhi berbagai negara adalah budaya pop Korea atau yang lebih dikenal dengan sebutan K-pop / Hallyu Wave/KoreanWave. Fenomena Hallyu yang berarti Korean WaveatauDemam Korea mengacu pada popularitas budaya Korea di luar negeri dan menawarkan hiburan Korea yang terbaru yang mencakup film dan drama, musik pop, animasi, games dan sejenisnya. Indonesiapun terikut imbas penyebaran budaya ini terutama dikarenakan Indonesia yang merupakan negara berkembang yang mudah dipengaruhi oleh negara-negara maju. Penyebaran budaya pop Korea ini juga terbantukan dengan berbagai media massa yang giat memperkenalkan budaya tersebut dan salah satu media massa yang intensif dalam menyebarkan budaya ini adalah internet dan televisi.

Dari permasalahan di atas maka perlu adanya pelestarian budaya tradisional dan kebudayaan Indonesia agar tidak terkikis oleh waktu karena mempertahankan kebudayaan tidak semudah membalikkan telapak tangan.Dikarenakan  pariwisata akan kebudayaan, tempat pariwisata dan sejuta keindahaan Indonesia merupakan salah satu sektor yang patut di banggakan.  Tantangan ini menjadi sebuah nilai plus bagi mahasiswa Bahasa Asing Jerman dikarenakan wisatawan Asing terutama orang Jerman lebih penasaraan akan kebudayaan Indonesia mereka haus akan budaya dan tempat pariwisata, sesuatu hal yang patut dikorek akan Indonesia dikarenakan negara yang luas namun masih menjadi predikat berkembang didunia internasional merupakan salah satu pertanyaan bagi wisatawan, oleh sebab itu wisatawan asing berbondong-bondong ke Indonesia dikarenakan rasa penasaraan tersebut. Tentunya hal itu menjadi nilai plus dan menjadi warnaakanproses korektif di Bahasa Asing Jerman UNESA. UNESA (Universitas Negeri Surabaya). Sebelum membahas “apa keterkaitan masalah budaya Indonesia dan pembelajaraan bahasa Jerman?”. Saya akan menulis diskripsi singkat tentang bahasa jerman dan sejarah saya kecantol bahasa jerman ini. Tidak banyak yang bisa aku mengerti tentang jurusan dan PTN yang satu ini, kalau di daerahku tepatnya di desa Balongasem, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk. UNESA adalah PTN yang lebih favorit dan terkenal dibandingkan PTN yang lain yang ada di Jawa Timur seperti UNAIR, ITS, dll. Aku juga tidak tahu asal-muasal UNESA sering jadi pokok pembicaraan didaerahku, karena mungkin orang UNESA merupakan tempat calon-calon orang-orang yang akan berjasa untuk mencerdaskan bangsa tepatnya menjadi seorang Bapak atau Ibu guru. Tapi awalnya mimpiku ini bukan menjadi guru, bukan tidak suka, tapi masih belum ada hati dan jujur juga masih bingung kelak jadi apa yang penting kerja dengan halal pikirku.

Dan disuatu saat pada waktu itu aku masih duduk di kelas 10 SMK, dan tanpa sengaja aku membuka buku bimbingan konseling pada bagian akhir disitu tertulis beberapa PTN yang ada di Indonesia, tanpa berfikir panjang aku hanya melihat nama-nama PTN itu tanpa mengetahui mana PTN yang menjadi PTN favorit di Indonesia. Dan itu adalah awal mimpiku memilih UNESA kok bisa UNESA karena terdapat nama Negeri Surabaya itu membuktikan bahwa Universitas ini adalah Universitas Negeri yang ada disurabaya dan satu pertanyaan lagi Kenapa memilih Surabaya karena dari Nganjuk ke Surabaya jalannya tidak berliku-liku seperti jalan menuju Malang, dan kenapa aku tidak suka jalan yang berliku-liku karena jujur kalau naik bus kepalaku pusing dan mual-mual, apalagi jalanya berliku-liku. Dan akhirnya aku memilih UNESA sebagai PTN yang akan aku tuju pada waktu itu.Tapi konyol juga kalau aku melanjutkan ke Perguruan Tinggi soalnya latarbelakangku dari SMK dan karena biaya orangtuaku tidak memberi harapan sedikitpun untuk melanjutkan ke Perguruaan Tinggi.Dan akhirnya harapan itu aku kubur hingga kelas 12 SMK.

Dan akhirnya pada kelas 12 SMK ada 2 pilihan yang akan aku pilih kedepanya nanti setelah lulus dari SMK yaitu 90% aku akan kerja dan 10% aku ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi tentunya dengan jalur bidikmisi. Bidikmisi adalah harapan satu-satunya. Dan akhirnya aku memutuskan mencari lowongan kerja dan disisi lain aku mendaftarkan kebeberapa Perguruan Tinggi dan tentunya tidak hanya UNESA yang menjadi pilihanku karena banyak pilihan PTN, apalagi aku sudah banyak browsing-browsing tentang PTN favorit di Indonesia. Namun ternyata takdir menyetui  impianku kelas 10 SMK waktu itu yaitu ketrima di UNESA, karena itu banyak orang yang bilang kalau aku adalah orang yang konyol dan banyak yang tidak percaya juga dari jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diterima di UNESA dengan Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Tapi itu tidak masalah menurutku apapun jurusan yang aku pilih adalah konsekuensi yang harus aku hadapi.

Ditengah rasa bangga dan bingung hal selanjutnya yang aku hadapi adalah Bahasa Jerman itu, Bahasa Internasional yang kedua setelah bahasa inggris ini adalah bahasa yang paling rumit masalah gramatik, dan dinobatkan sebagai bahasa nomer 2 masalah gramatik paling sulit setelah bahasa rusia. Bahasa Jerman menjadi sebuah tantangan baru bagikku.Karena Bahasa Jerman digunakan dibenua Eropa maka dari itu Bahasa Jerman laris untuk dipelajari, apalagi negara Jerman adalah negara penemu.Banyak hal yang membuat Negara Jerman menjadi salah satu mimpiku untuk pergi kesana salah satunya yaitu memegang salju, dan banyak kartun masa kecilku yang ada disana seperti robin huud, rapunsel dll.Apalagi tidak sedikit orang eropa yang suka dengan orang Indonesia dengan mata hitam dan kulit sawo matang.Itu semua adalah sedikit hal yang membuat Bahasa Jerman menarik untuk dipelajari.

Namun setelah jaman pak habibi,sebenarnya Bahasa Jerman sedikit agak pudar. Tetapi suatu hal yang beda itulah menjadikanku tertarik kepada bahasa yang satu ini, disisi lain walaupun dari masa ke masa Bahasa Jerman tetap langgeng sampai saat ini. Namun langkah selanjutnya bagaimana peran Mahasiswa dan Dosen Pengajar Bahasa Jerman khusunya agar Bahasa Jerman tetap hidupdi berbagai instansi pendidikan Sekolah Menengah Atas. Dan bagaimana cara Mahasiswa dan Dosen Pengajar Bahasa Jerman mampu menarik wisatawan akan keindahaan sosial budaya di Indonesia. Itu semua menjadi pekerjaan rumah bagi mahasiswa dan Dosen Bahasa Asing Jerman karenaitu penting sebagai cara Bangsa Indonesia bercermin kepada Negara-negara Maju di Eropa seperti Jerman, Belanda, dll.

jadi langkah-langkah yang harus dilakukan adalah : (1) karena masalah kepeminatan Bahasa Jerman di Sekolah Menengah Atas adalah salah satu hal yang penting agar Bahasa Jerman menjadi Bahasa yang tetap langgeng di sepanjang masa. Keunikan Benua Eropa adalah salah satu hal yang perlu disampaikan sebagai cara memotivasi pentingnya mempelajari Bahasa Jerman bagi siswa SMA se-derajat. (2) Negara Indonesia menurutku Negara yang cocok sebagai negara pariwisata apalagi banyak pulau-pulau yang masih asri yang patut untuk dikunjungi, dan tempat pariwisata itulah sebuah sektor yang akan menghasilkan investasi yang besar bagi Bangsa Indonesia dan orang-orang dibenua Eropa itu sendiri lebih suka dengan negara-negara yang memiliki banyak tempat yang belum terjamah oleh kebisingan dan polusi. Di lain hal orang-orang Eropa haus akan kebudayaan Indonesia yang unik, oleh sebab itu pembelajaraan Bahasa Jerman tidak cukup untuk memenuhi SKS, belajar tentang jatidiri sebagai Bangsa Indonesia harus bisa diterapkan sebagai bekal kedepannya nanti bagi Mahasiswa Bahasa Asing Jerman sebagai tolak-ukur perkembangan dalam menghadapai pasar ASEAN tidak hanya ASEAN saja, namun lebih ke pasar Internasional.Oleh sebab itu pelestarian Budaya Indonesia harus benar-benar diterapkan. Adapun pelestarian budaya Indonesia ada 2 Aspek yaitu Aspek pertama dari hati nurani diri sendiri yaitu pelestarian akan kesadaraan dalam diri kita sendiri akan pentingnya melestarikan kebudayaan agar tidak luntur oleh perkembangan jaman dan agar tidak ada lagi negara lain yang dengan seenaknya mengambil kebudayaan Indonesia. Karena tidak jarang mahasiswa yang menggeluti jurusan selain bahasa daerah dan bahasa nasional lebih cenderung menyukai budaya dari bahasa yang mereka pelajari, padahal belajar budaya Indonesia adalah hal yang wajib dan penting untuk dipelajari, karena salah satu contohnya bila anda belajar Bahasa Asing Jerman dan suatu saat anda diutus oleh instansi pergi ke Jerman hal yang sangat mungkin terjadi adalah orang Jerman akan bertanya kebudayaan Indonesia, jadi belajar budaya Indonesia adalah pondasi awal untuk mempelajari budaya Negara Asing. Aspek kedua yaitu adanya motivasi dari Dosen diberbagai jurusan bahasa asing lainnya khususnya bahasa Jerman dengan memberi suntikkan motivasi akan pentingnya mempelajari budaya Jerman namun tetap kental dengan budaya Indonesia.

Jadi sebenarnya peran Mahasiswa khususnya jurusan Bahasa Asing Jerman adalah mempelajari bahasa Jerman sebagai suatu nilai plus yang didapat selain bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Daerah seperti bahasa Jawa, yang telah kita dapat sebelumnya waktu SD hingga SMA. Dan disisi lain penerapan cara mengajar Dosen yang lebih berwarna salah satu contohnya dengan menyelipkan bahasa Daerah sebagai salah satu cara, bahwa walaupun kita mempelajari Bahasa Asing, namun kita tidak harus tetap kental dan rasa memiliki dengan jatidiri sebagai Warga Negara Indonesia dengan mempelajari budaya Indonesia. Jadi jangan salah jurusan Bahasa Asing Jerman adalah sebuah pendidikan formal yang ditujukan bukan untuk membanggakan Jerman, namun lebih diperuntutkan sebagai sarana untuk membanggakan Indonesia di mata Internasional khususnya benua Eropa yang menjadi trending topic internasional. Jadi jangan lupa mempelajari budaya Indonesia kawan, dan bahasa asing Jerman adalah nilai plus sebagai pintu go International untuk membanggakan Indonesia tercinta.