Senin, 22 Juni 2015

Keorganisasian bagi Mahasiswa di
Universitas Negeri Surabaya

Oleh
Ifamar Pralihadi Gandasari
(132094035)

Universitas Negeri Surabaya, salah satu kampus terbaik di Jawa Timur. Kampus yang memiliki 7 Fakultas dan puluhan jurusan. Kampus yang memiliki banyak pengalaman tersembunyi di dalamnya.
Saya Ifamar Pralihadi Gandasari, mahasiswi Program study S1 Pendidikan Bahasa Jerman telah melewati 4 semester di kampus tercinta ini dengan penuh pengalaman yang didapat. Mulai dari pengalaman PKKMB di Fakultas.
Pengalaman PKKMB Fakultas, kami dibuat seperti tokoh wayang Anoman. Kami harus menahan malu didepan teman-teman dari jurusan lain. Kami diberi tugas PKKMB yang berat. Sebenarnya tidak seberapa berat tapi sangat memakan waktu dalam pengerjaannya. Mengerjakan semua tugas hingga larut malam.

Pengalaman kedua yaitu bergabungnya saya dalam organisasi intra kampus (DPM) Dewan Perwakilan Mahasiswa. Di dalam organisasi tersebut saya menjabat sebagai anggota Sie Humas. Hingga saat ini pun saya tidak tahu seperti apa fungsi Sie Humas. Karena memang koordinator saya tidak pernah mengajak saya berdiskusi masalah Jobdesc yang harus saya kerjakan. Saya lebih banyak bekerja membantu bendahara DPM dalam menyelesaikan pekerjaannya. Saya berharap menjadi bendahara di tahun kepemimpinan berikutnya. Harapan saya pupus ketika DPM dan BEM fakultas dibekukan. Kini saya menjadi mahasiswa biasa yang kerjanya hanya kuliah pulang-kuliah pulang.
Pengalaman ketiga ketika saya bolos kuliah untuk mengikuti test Komando Wanita Angkatan Laut. Banyak moment pelajaran yang saya tinggalkan. Hingga beberapa Ujian Tengah Semester saya tinggalkan. Saya sedikit takut karena dosen tidak mau memberi kesempatan untuk ujian susulan. Saya kira, saya tidak akan lulus pada mata kuliah itu. Tetapi saya lulus, meski dengan nilai pas-pasan. Nilai minimal sekali. Disitu semangat saya terpacu untuk belajar lagi dan belajar. Hingga saya dapat menambah IP saya di semester 3.
Pengalaman ke empat ketika saya memasuki semester 4. Disemester ini dosen banyak memberi tugas yang banyak membuat saya bingung sendiri harus diapakan tugas ini. Dikerjakan tapi kalau saya tidak paham dengan tugasnya mau bagaimana.
Pada semester ini saya akan mencoba kembali untuk test Komando Wanita Angkatan Laut. Saya berharap saya bisa lolos. Tapi rasa berat hati saya meninggalkan kampus ini sangat terasa. Saya sangat mencintai kampus yang memberi saya berjuta-juta pengalaman indah. Pengalaman yang mungkin tidak bisa saya dapatkan di kampus lain atau di dalam dunia pendidikan Kowal. Bertemu dengan ribuan senior yang mengajarkan hierarki di dunia perkuliahan. Dosen-dosen yang selalu mengingatkan saya.
Senior dari jurusan lain yang mengajarkan bagaimana cara memelihara hubungan baik antar bagian jurusan dalam ruang lingkup fakultas. Senior yang bisa merangkul layaknya keluarga untuk kami yang notabene manusia perantauan untuk menuntut ilmu di Ibukota Provinsi Jawa Timur.
Sebagai mahasiswa yang berada pada semester yang katanya memiliki banyak ujian yaitu ujian ajakan teman untuk main dan hura-hura, ajakan kakak tignkat untuk bergabung kembali dengan organisasi kampus dan melakukan hal lain yang diluar konteks perkuliahan. Karena pengalaman yang ditawarkan sangatlah berbeda. Akan tetapi semua itu terhalangi jika teringat pesan dari orang tua yang harus menyelesaikan perkuliahan dengan baik dan mendapat nilai yang diharapkan.
Peran orang tua tak kalah pentingnya bagi mahasiswa yang sedang dalam proses kuliah. Apalagi mahasiswa yang berada jauh dari orang tua, control orang tua di dalam proses belajar tak seperti dulu ketika masih dibangku SMA. Dulu orang tua masih bia melihat perkembangan dari nilai Ulangan Harian. Tapi sekarang orang tua hanya dapat melihat kemajuan dalam belajar hanya lewat hasil IPK yang keluar setiap 1 semester sekali. Tentunya kepercayaan yang diberikan orang tua harus benar-benar dijaga dan tidak boleh dipersalah gunakan. Karena orang tua telah menaruh harapan besar kepada kita karena kita dibiayai untuk menimba ilmu di kota orang supaya mendapatkan ilmu yang baik dan dapat berguan di masa depan.
Sebagai salah satu wujud dalam proses mencerdaskan anak bangsa, mahasiswa memikul tugas berat yaitu dengan mengurangi angka kebodohan dan berusaha mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Meningkatkan taraf hidup bermasyarakat juga menjadi PR penting dan harus dilaksanakan bagi semua lapisan masyarakat terutama usia-usia pembelajar seperti mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja di luar sana. Mahasiswa harus mempersiapkan masa depan untuk bertaruh dengan dunia yang sangat kejam persaingannya. Persaingan mendapatkan dunia kerja yang semakin sulit yang mengharuskan setiap generasi muda untuk dapat berjuang hingga ia mampu mendapatkan pekerjaan yang ia inginkan.
Terdapat bermacam-macam mahasiswa yang ada di dalam dunia perkuliahan. Ada mahasiswa yang rajin dan tekun dalam waktu perkuliahan, sehingga ia mendapat IPK yang tinggi. Akan tetapi ada pula sisi negatifnya yaitu biasanya mahasiswa yang rajin akan sulit beradaptasi dengan dunia luar karena terlalu banyak belajar secara individu. Lalu, ada mahasiswa dengan intensitas ketekunan dan rajinnya sedang yaitu mahasiswa yang memiliki keseimbangan dalam belajar, kuliah, sosialisasi dengan teman dan organisasi kampus. Jadi antara keaktifan mahasiswa di kelas dan diluar kelas seimbang. Biasanya mahasiswa seperti ini memiliki IPK standar akan tetapi ia memiliki kecakapan yang baik dalam bersosialisasi. Dan terakhir adanya mahasiswa dengan intensitas belajar dan sosialisasinya rendah. Mahasiswa seperti ini tergolong mahasiswa yang malas. Karena di dalam maupun di luar kelas dia tidak memiliki keaktifan. Dan biasanya mahasiswa seperti ini memiliki IPK yang kecil dan masa kuliahnya molor-molor. Jadi mahasiswa yang termasuk dari jenis mahasiswa itu dapat dibedakan menjadi tiga.
Di dalam Universitas Negeri Surabaya, khususnya pada Fakultas Bahasa dan Seni terdapat mahasiswa yang bermacam-macam karakternya. Ada beberapa mahasiswa yang aktif sekali di dalam organisasi setingkat fakultas dan jurusan, ada pula mahasiswa yang biasa-biasa saja. Keaktifan mahasiswa juga sangat bermacam-macam. Adanya beberapa golongan mahasiswa yang ikut organisasi luar kampus dan menjadi cerminan organisasi dalam kampus kadang membawa pro dan kontra di kalangan mahasiswa sendiri. Karena sekelompok mahasiswa tersebut ada yang menilai buruk dan ada yang menganggap itu biasa saja.
Akan tetapi semua itu masih tergantung individu masing-masing karena anggapan dan penilaian masing-masing orang berbeda-beda. Ada mahasiswa yang kritis jadi sebegitu memperhatikan mengenai roda organisasi intrakampus maupun ekstrakampus. Mahasiswa yang tergolong mahasiswa kritis biasanya mahasiswa yang aktif dalam keorganisasian intra maupun ekstra dan mereka juga sebagai pengamat barometer perkembangan organisasi di sekitar mahasiswa.

Ada pula mahasiswa yang tergolong mahasiswa tidak kritis, bukan berarti dia acuh terhadap dunia organisasi kampus. Tetapi mereka biasanya lebih memetingkan prestasi dalam belajar dari pada keaktifan organisasi kampus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar