Senin, 22 Juni 2015

PERBAIKI SARANA dan PRASARANA UNESA

Oleh: Ardhiansyih Ritkofany F (132094033)

Memasuki era globalisasi saat ini, bidang pendidikan merupakan komponen yang benar-benar paling di perhatikan dalam pembentukkan karakter dan sumber daya bangsa. Oleh sebab itu, sistem pendidikan terutama yang mencakup sarana dan prasarana yang ada dituntut untuk sempurna dalam kondisi, teknologi dan aplikasi. Sarana dan Prasarana di dalam dunia Pendidikan merupakan salah satu faktor untuk menunjang dalam pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar. Tentunya hal tersebut dapat dicapai apabila ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai disertai dengan pengelolaan secara optimal.

Fasilitas pendidikan, dapat di kelompokan menjadi sarana pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabotan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti: ruang kelas, buku, perpustakaan, laboraturium dan sebagainya. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang proses belajar mengajar, misalnya: lokasi, bangunan, lapangan olahraga dan sebagainya. Semua elemen di atas diberdayakan untuk membantu peserta didik dalam menerima ilmu untuk berkiprah di masa depan.
Untuk mewujudkan dan mengatur hal tersebut pemerintah melalui PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 1 ayat (8) mengemukakan standar sarana dan prasarana adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat olahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboraturium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi dan berkreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Sarana dan prasarana pendidikan juga menjadi salah satu tolok ukur dari mutu sekolah. Tetapi faktanya di lapangan banyak ditemukan sarana dan prasarana yang tidak dioptimalkan dan dikelola dengan baik, untuk itu diperlukan pemahaman dan pengaplikasian manajemen sarana dan prasarana pendidikan di setiap sekolah maupun di perguruan tinggi. Bagi pengambil kebijakan di sekolah pemahaman tentang sarana dan prasarana akan membantu memperluas wawasan tentang bagaimana ia dapat berperan dalam merencanakan, menggunakan dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang ada sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal guna mencapai tujuan pendidikan.
Bukan hanya di sekolah saja yang memerlukan sarana dan prasarana yang memadai, namun di perguruan tinggi pun sangat membutuhkan sarana dan prasarana yang sempurna agar dapat menunjang segala macam bentuk proses belajar mengajar para mahasiswanya. Jika sarana dan prasarana di dalam lingkungan kampus sangat memadai dan dapat dikatakan layak maka dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas serta mampu menjadikan suatu perguruan tinggi tersebut menjadi perguruan tinggi yang unggul dengan memiliki sistem pendidikan yang baik.
Sarana dan prasarana di dalam perguruan tinggi pada umumnya pun hampir serupa dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah-sekolah. Namun sarana dan prasarana di perguruan tinggi dapat disesuaikan dengan fakultas dan jurusannya masing-masing. Setiap fakultas maupun setiap jurusan tentunya membutuhkan sarana dan prasarana yang berbeda-beda. Misalnya pada Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), sarana dan prasarana yang dibutuhkan di dalam Fakultas Ilmu Keolahragaan contohnya seperti, lapangan basket, kolam renang, lapangan bulutangkis, arena memanah dan sebagainya. Tentunya sarana dan prasarananya akan berbeda dengan yang dimiliki oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), sarana dan prasarana yang dibutuhkan di dalam FMIPA misalnya seperti laboraturium IPA meliputi laboraturium kimia, biologi dan fisika.
Begitu pula sarana dan prasarana yang berada di dalam Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) pun berbeda dengan fakultas-fakultas yang lainnya. Sarana dan prasarana di dalam Fakultas Bahasa dan Seni khususnya di Universitas Negeri Surabaya meliputi Auditorium Prof. Dr. Leo Idra Ardiana, M.Pd., Perpustakaan Prof. Dr. Suripan Sadi Hutomo, Masjid Al Hikmah, Laboratorium Komputer Multimedia, Studio Microteaching, Kantin, Joglo atau Pendopo dan Lapangan Futsal. Sarana dan prasarana tersebut digunakan oleh mahasiswa-mahasiswa FBS. Mahasiswa-mahasiswa FBS ikut serta untuk merawat dan menjaga sarana dan prasarana yang telah disediakan di dalam lingkungan FBS. Mahasiswa-mahasiswa FBS pastinya memanfaatkan semaksimal mungkin sarana dan prasarana yang tersedia di fakultas. Contohnya jika jurusan bahasa Jerman yang akan mengadakan seminar, maka akan memanfaatkan Auditorium yang tersedia. Atau jika jurusan Seni Rupa akan mengadakan pameran karya seni maka biasanya akan di adakan di area Joglo atau Pendopo karena lokasinya yang strategis.
Namun pada kenyataannya keadaan sarana dan prasarana yang berada di dalam FBS kurang memadai, kurang dijaga kebersihannya dan kerapiannya. Mungkin sebagian mahasiswa FBS sudah menjaga kebersihannya, tetapi tetap saja untuk masalah kebersihannya masih sangat kurang. Bukan hanya kebersihan saja yang perlu diperhatikan, namun kerapiannya pun sangat penting. Sarana dan prasarana di FBS kurang diperhatikan soal kerapiannya. Seperti kantin FBS, kantin FBS terletak di lantai bawah perpustakaan. Lokasi dari kantin FBS cukup strategis, mudah dijangkau dari segala arah, namun kebersihan dan kerapian di kantin FBS kurang diperhatikan. Masih banyak kucing liar yang berkeliaran di sekitar kantin atau terkadang banyak lalat yang berterbangan di area kantin sehingga mengganggu para mahasiswa yang akan makan di kantin. Sebenarnya masih banyak sarana dan prasarana di FBS yang kurang memadai, antara lain kurang terawatnya lapangan futsal, kurang rapinya auditorium, kurang memadainya laboraturium komputernya dan kurang termanfaatkannya studio microteaching.
Itu adalah sebagian kecil penjelasan menganai sarana dan prasarana yang ada di FBS. Mungkin bukan hanya FBS saja yang memiliki sarana dan prasarana yang kurang memadai, bahkan fakultas-fakultas yang lain bisa saja juga memiliki sarana dan prasarana yang kurang memadai. Banyak pula sarana dan prasarana di Unesa yang kurang memadai dan kurang terawat.
Bagaimana bisa sarana dan prasarana di Unesa kuramg terawat dan kurang memadai jika setiap mahasiswa saja membayar uang semester dengan nilai yang tinggi. Pertanyaan besar dibenak setiap mahasiswa Unesa, “Lalu menghasilkan apa uang semester kami yang sangat besar itu ?”. Masih banyak sarana dan prasarana di Unesa bahkan di setiap fakultas yang kurang memadai dan kurang terawat. Jika sarana dan prasarana di Unesa saja seperti itu, lalu bagaimana bisa nantinya Unesa akan menghasilkan mahasiswa yang berkualitas. Karena sarana dan prasarana yang sempurna akan menghasilkan kualitas penerus bangsa yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar