Senin, 22 Juni 2015

Tradisi Perkenalan Modern dengan Sistem Rimba : Si Kuat yang Berkuasa

Oleh
Arista Hasna Rahmawati
(132094024)

Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial yang harus berkomunikasi dengan manusia lain, baik secara individu maupun kelompok. Terdapat berbagai macam cara berkomunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, mulai dari mengobrol, menelepon, pesan, dan salah satunya dengan berkenalan. (KBBI, 1989) berkenalan adalah kegiatan bersalaman dan sebagainya agar saling mengenal antara individu satu dengan yang lain. Sedangkan perkenalan adalah hal atau perbuatan berkenalan atau memperkenalkan.

Kegiatan berkenalan telah menjadi  tradisi umum masyarakat Indonesia. Hal pertama yang kita lakukan untuk memulai pembicaraan dengan orang atau lingkungan yang belum kita kenal sebelumnya, tentu kita akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk berkenalan, namun seiring berkembangnya zaman kegiatan berkenalan ini seolah berubah menjadi tindakan penindasan. Seolah sekarang hal itu dianggap wajar dan menjadi budaya. Hal itu terlihat jelas dalam lingkungan rumah, lingkungan kerja, bahkan sudah dipraktikkan dalam lingkungan sekolah, baik orang dewasa maupun anak-anak pernah mengalaminya.
Saat duduk di bangku sekolah, kita sudah mengenal istilah MOS (Masa Orientasi Siswa). Kegiatan tersebut sudah bukan rahasia umum lagi bagi siswa yang baru masuk ke SMP (Sekolah Menengah Pertama) atau SMA (Sekolah Menengah Atas). Pada perguruan tinggi juga terdapat istilah OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus), di Universitas Negeri Surabaya biasa disebut PKKMB singkatan dari Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru. Seperti yang kita ketahui MOS, OSPEK, dan sebagainya kini telah menjadi tradisi yang melembaga sejak dahulu dalam dunia pendidikan  di Indonesia seperti sekolah menengah dan perguruan tinggi terutama  pada masa penerimaan pelajar atau mahasiswa baru.  Dalam buku panduan PKKMB UNESA dijelaskan secara tertulis bahwa merujuk kepada pedoman PKKMB yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 1016/E/T/2011 perihal Masa Orientasi Mahasiswa Baru, yang mewajibkan kepada mahasiswa baru diberi pemahaman terhadap pilar kebangsaan (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika), serta pembangunan karakter, maka PKKMB mulai tahun 2011 ini dilakukan selama 1 semester, dan menjadi syarat mengikuti yudisium. Dengan waktu 1 semester diharapkan para mahasiswa, selain lebih  mengenal lingkungan kampus, budaya akademis serta kehidupan mahasiswa, mereka juga semakin memiliki karakter dan pemahaman tentang pilar kebangsaan. Dengan demikian, diharapkan mereka menjadi insan-insan cerdas, mandiri, berkarakter, serta memiliki wawasan kebangsaan, sehingga mereka siap menjadi calon-calon pemimpin bangsa.
OSPEK dimaksudkan untuk mengenalkan kehidupan kampus kepada para mahasiswa baru misal dari segi sistem pendidikan seperti kepenasihatan studi, KRS, SKS, IP,  dan sebagainya. Dari kegiatan ini diharapkan para mahasiswa baru yang sedang menjalani masa transisi dari pendidikan menengah ke pendidikan tinggi tidak canggung dengan sistem yang berbeda dan baru bagi mereka.
Menilik dari tujuan tersebut, pada dasarnya kegiatan OSPEK memiliki tujuan mulia untuk mempersiapkan mahasiswa baru dalam memasuki lingkungan pendidikan yang baru. Namun kegiatan yang sebenarnya bertujuan baik tersebut seringkali disalahgunakan oleh kepentingan pribadi dari mahasiswa senior untuk dapat melakukan tindak kekerasan kepada mahasiswa baru. OSPEK dijadikan ajang balas dendam dan kesempatan untuk menunjukkan senioritas mereka bahwa mereka yang lebih kuat dan lebih berkuasa di kampus. Jelas saja mahasiswa baru tidak ada yang berani melawan mahasiswa senior, karena sanksi tidak diluluskan dan tidak mendapat sertifikat PKKMB akan mengenai siapa saja dari mahasiswa baru yang berani melawan mereka. Mereka berpikir bahwa jika dahulu saya mengalami kekerasan, maka sekarang saatnya saya membalas. Pola pikir balas dendam seperti ini masih membudaya di sebagian besar mahasiswa senior. Hal ini tidak lepas dari perlakuan kekerasan yang pernah mereka alami.
Sejak tahun 1995-an, kasus OSPEK mulai muncul di media massa bersamaan dengan banyaknya korban yang terus berjatuhan hingga saat ini. Seiring berkembangnya zaman, OSPEK pun berganti-ganti nama untuk memperhalus dan memulihkan citranya sebagai ajang bullying dalam wajah pendidikan di Indonesia.
Umumnya kegiatan OSPEK identik dengan serangkaian acara ceramah, tugas-tugas yang tidak penting, atribut-atribut aneh, dan segudang sanksi yang dipadatkan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya terdiri dari beberapa susunan panitia, seperti Sie Acara, Sie Pemandu, Sie Kamtib, Sie Konsumsi, Sie Kesehatan, dan lain-lain. Sie Acara bertugas untuk membuat rundown acara selama OSPEK berlangsung, pahlawan untuk semua orang adalah sie Konsumsi yang bertugas mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan makanan, sie Kesehatan bertugas mengobati mahasiswa atau panitia yang sedang sakit, sie Pemandu ini tugasnya membimbing dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa baru, mereka lebih dekat dengan mahasiswa baru namun hati-hati, karena mereka adalah musuh dalam selimut. Terakhir adalah sie Kamtib singkatan dari Keamanan dan Ketertiban jelas tugas mereka adalah mengamankan dan menertibkan mahasiswa baru yang  masih “bandel”. Namun dari pengalamanku saat mengikuti OSPEK di Fakultas Bahasa dan Seni Unesa tahun 2013 lalu, yang aku ingat hanya teriakan dan makian dilontarkan sie Kamtib kepada kami mahasiswa baru dalam keadaan salah maupun benar, lapar dan haus karena tidak diperbolehkan jika belum memasuki waktu istirahat, kepanasan karena aku dan mahasiswa baru yang lain harus berdiri di lapangan dari pagi sampai sore, kami diperbolehkan duduk saat memasuki jam istirahat sekitar 5-10 menit, dan kegiatan ini menjadi rutinitasku selama sepekan. Pada masa itu aku dan teman-teman mahasiswa baru yang lain tidak bisa berbuat banyak selain mematuhi perintah dari panitia OSPEK, jika kami melawan ancaman tidak lulus kegiatan PKKMB 2013, dan harus mengulang lagi tahun depan. Di Unesa, kegiatan PKKMB ini diwajibkan sebagai syarat mengikuti yudisium, peraturan ini yang membuat mahasiswa baru dapat disuruh bahkan diperbudak sesuka hati mereka. Aku menyebut masa ini dengan “Masa Jahilliyah”, masa pembodohan yang terus dilestarikan dalam lingkungan pendidikan dimana kita  tidak bisa berbuat apa-apa selain mematuh perintah mahasiswa senior dan menerima perlakuan kasar dari mereka, contohnya dimarahi, di bentak-bentak dengan makian yang tidak seharusnya diucapkan dalam dunia pendidikan, bahkan seringkali terjadi kontak fisik.

Menilik pada tujuan kegiatan PKKMB dalam buku pedoman PKKMB Unesa, kegiatan bullying, tugas, serta acara dan tetek bengeknya yang tidak ada manfaatnya lebih baik ditiadakan. Dari pihak rektor dan jajarannya sebaiknya mengkaji ulang peraturan dan mengawasi secara langsung praktik PKKMB di lapangan agar dapat meminimalkan hal-hal yang tidak seharusnya terjadi dalam kegiatan ini. Pemberian informasi mengenai lingkungan kampus dan sebagainya dapat dilakukan dengan sistem pendidikan seperti diadakan kelas khusus dalam beberapa kali pertemuan dalam 1 semester. Mahasiswa senior dapat menjadi fasilitator dalam kegiatan kelas khusus tersebut. Dari kelas khusus tersebut dapat dibentuk kelompok-kelompok kecil atau bisa disebut memakai metode kognitif dan kontekstual. Unesa identik dengan pendidikan, calon-calon pendidik lahir dari Universitas Negeri Surabaya, sehingga apa salahnya mempraktikkan cara mengajar atau memberikan informasi yang baik dan benar sesuai dengan strategi belajar mengajar pada masa PKKMB. Saat ini sudah bukan zamannya mengajar atau memberikan informasi dengan cara kasar dan memberikan hukuman. Penanaman nilai-nilai dan informasi baru sangat efektif dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan berupa permainan-permainan ringan  tanpa hukuman, dan pemberian hadiah (rewards) untuk mahasiswa yang mampu memahami informasi, atau sebagainya. Sesuatu yang menyenangkan terbukti mudah diingat sebagai memori yang menyenangkan pula, dan yang terpenting tidak menimbulkan trauma. Jika ingin memberikan sesuatu yang baik untuk orang lain berikan dengan cara yang baik pula, bukan sebaliknya.

2 komentar:

  1. KAK minta no hp nya saya mau nanya soal pkmmb. SAYA ANAK unesa jg.

    BalasHapus
  2. ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya atas nama bambang asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah saya yang kemarin hilang mulai dari ijazah SD sampai SMA, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0823-5240-6469, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0823-5240-6469, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsung selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....

    1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
    – Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
    – Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
    – Drop out takut dimarahin ortu
    – IPK jelek, ingin dibagusin
    – Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
    – Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
    – Dll.
    2. PRODUK KAMI
    Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
    SARJANA (S1, S2)..
    Hampir semua perguruan tinggi kami punya
    data basenya.
    UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
    UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
    UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
    UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
    UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
    UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
    UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
    AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
    UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
    INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
    STIE SUKABUMI YAI
    ISTN STIE PERBANAS
    LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
    STIMIK UKRIDA
    UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
    UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
    UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
    UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
    UNIVERSITAS SAHID DLL

    3. DATA YANG DI BUTUHKAN
    Persyaratan untuk ijazah :
    1. Nama
    2. Tempat & tgl lahir
    3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
    4. IPK yang di inginkan
    5. universitas yang di inginkan
    6. Jurusan yang di inginkan
    7. Tahun kelulusan yang di inginkan
    8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
    9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
    10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
    11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
    4. Biaya – Biaya
    • SD = Rp. 1.500.000
    • SMP = Rp. 2.000.000
    • SMA = Rp. 3.000.000
    • D3 = 6.000.000
    • S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
    (kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
    • D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
    (minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
    • Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000

    BalasHapus