UNESA Melahirkan Calon Pengusaha Hebat

Karya : Ivon Ayu Lestari

NIM: 132094011

            Universitas Negeri Surabaya yang biasa disingkat UNESA ini adalah salah satu universitas negeri di Surabaya. Unesa berdiri pada 19 Desember 1964 dengan nama IKIP Surabaya awalnya hanya memiliki 5 fakultas yaitu terdiri dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS), Fakultas Keguruan Sastra Seni (FKSS), Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE), Fakultas Keguruan Ilmu Teknik (FKIT). Kemudian bertambah satu fakultas lagi, Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan (FKIK). Seiring berkembangnya jaman, kini UNESA memiliki 7 fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), dan Fakultas Ekonomi (FE). Kampus Unesa dibagi menjadi dua yaitu Unesa Ketintang dan Unesa Lidah. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Teknik, dan Fakultas Ekonomi (FE) terletak di kampus UNESA Ketintang, sedangkan tiga fakultas lainnya terletak di kampus UNESA Lidah.

Dua kampus UNESA ini terletak di keramaian kota Surabaya. Terlebih lagi berdekatan dengan pusat perbelanjaan. Karena letaknya yang strategis dengan lokasi perbelanjaan ini menyebabkan jalan menuju dua kampus ini macet. Kemacetan ini dimanfaatkan oleh para pedagang untuk menjajakan dagangannya. Peluang selalu ada dimanapun ketika kita peka terhadap lingkungan sekitar. Kita sebagai manusia memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi oleh karena itu para pedagang mengambil peluang usaha yang ada. Banyak sekali toko-toko dan tempat makan di sekitar lokasi kampus UNESA baik di Ketintang maupun di Lidah. Harganya disesuaikan dengan target pembeli dan lingkungannya. Seperti contoh warung makan di UNESA Ketintang harganya lebih mahal dibandingkan dengan warung makan di UNESA Lidah. Ini terjadi karena target pembeli di Ketintang tidak hanya mahasiswa tetapi juga karyawan yang bekerja di kantor-kantor dan pusat perbelanjaan sekitar kampus UNESA Ketintang.

            Ketika kita mendengar kata wirausaha, pasti berdagang hal utama yang kita bayangkan. Ya berdagang adalah kegiatan seseorang menjual sesuatu baik barang maupun jasa. Gampang-gampang susah melakukannya. Sebagai pedagang kita harus menyajikan inovasi kepada pelanggan. Entah inovasi tersebut berupa barang atau jasa yang akan dijajakan maupun cara pemasaran yang unik. Pada zaman yang serba praktis dan modern kini masyarakat Indonesia sangat bergantung pada teknologi. Teknologi yang mudah dibawa kemana saja. Hanya dengan jaringan internet kita bisa melakukan apapun. Aktif di sosial media, menjadi pengamat informasi di internet, menonton film adalah sebagian kegiatan yang bisa dilakukan masyarakat zaman sekarang dengan menggunakan internet. Dan  kegiatan seperti itu menyebakan masyarakat malas melakukan kegiatan lain yang mengharuskan mereka bergerak atau pindah dari tempat duduk mereka. Teknologi itu pun dimanfaatkan sebagian besar pengusaha dalam memasarkan barang dan jasanya. Toko online merupakan salah satu strategi penjualan yang menggunakan internet. Ternyata strategi ini penjualan seperti ini disambut hangat oleh  calon pembeli yang juga netizen. Netizen yang berarti warga internet adalah pengguna internet yang berpartisipasi aktif dalam media internet. Dengan adanya toko online ini kita tidak perlu repot-repot keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan kita. Hanya menunggu barang yang kita pesan sampai, barang yang kita inginkan sudah ada tangan.

            Mencapai kesuksesan di usia muda adalah cita-cita setiap orang. Untuk mencapainya kita perlu rencana dan melaksanakan rencana tersebut. Walaupun kita tidak semua rencana yang kita susun berhasil, ketidakberhasilan itu dapat dijadikan pengalaman sehingga tidak terulang kembali. Mencoba lalu gagal, itu hal yang biasa terjadi. Begitu pula jika kita mencoba kesuksesan di bidang wirausaha. Siapapun dapat menjadi seorang wirausahawan. Bermodal tekad, inovasi yang dimiliki, dan sesuatu yang dapat dijual kita sudah mampu berwirausaha. Modal finansial ya tentu saja itu yang paling penting. Lalu bagaimana mencapai kesuksesan di usia muda dengan berwirausaha sedangkan modal finansial saja tidak ada. Pinjam bank? Itu salah satu solusi mendapatkan modal finansial. Namun jika usaha yang kita buat tidak mendapatkan keuntungan, lalu bagaimana mengembalikan uang beserta bunga yang kita pinjam dari bank tersebut? Ada cara lain mendapatkan modal finansial untuk usaha bagi mahasiswa UNESA yaitu dengan mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha atau yang bisa disingkat dengan PMW. Program ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap atau  jiwa wirausaha (entrepreneurship) berbasis Ipteks kepada para mahasiswa agar dapat mengubah pola pikir (mindset) dari pencari kerja (job seeker) menjadi pencipta lapangan pekerjaan (job creator) serta menjadi calon/pengusaha yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global. Program ini juga bertujuan mendorong kelembagaan atau unit kewirausahaan di perguruan tinggi agar dapat mendukung pengembangan program-program kewirausahaan. Sebagai hasil akhir, diharapkan terjadinya penurunan angka pengangguran lulusan pendidikan tinggi.

            Banyak jalan menuju Roma sepertinya peribahasa yang sesuai untuk mencapai kesuksesan di bidang wirausaha. PMW membantu mahasiswa dalam merealisasikan usaha mereka secara finansial. Banyak sekali mahasiswa UNESA yang mengikuti program ini dengan berbekal inovasi usaha yang mereka milki. Karena jumlah pesaing yang tidak sedikit ini dapat memicu semangat berkompetisi sehingga peserta PMW diharuskan mempunyai inovasi yang unik dan paling diminati oleh calon pembeli.

            Bagi mahasiswa yang telah mendapatkan modal finansial dari Program Mahasiswa Wirausaha UNESA harus merealisasikan usaha mereka. Kegiatan yang harus dilakukan mulai dari memproduksi barang, pemasaran, dan mengumpulkan keuntungan. Dalam kegiatan produksi barang diharapkan bahan-bahan yang dipilih berkualitas, barang dikemas dengan menarik, dan mengutamakan kebersihan jika barang yang diproduksi berupa makanan dan minuman. Seorang pedagang harus memiliki strategi penjualan yang berbeda dari pedagang yang lain. Ini dilakukan karena persaingan yang ketat terjadi dalam bidang wirausaha. Terlebih lagi Indonesia kini telah memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Kita harus siap menghadapi persaingan dengan pengusaha dalam tingkat global. Terlebih lagi dimulainya MEA tahun 2015 ini. Persaingan berwirausaha semakin ketat karena pesaingnya tidak hanya pengusaha dalam negeri saja tetapi juga pengusaha luar negeri. Untuk itu PMW mempersiapkan calon pengusaha-pengusaha hebat yang siap menghadapi persaingan global.

            PMW UNESA masih terus dilaksanakan hingga saat ini. Setiap tahun banyak mahasiswa yang mendaftar sebagai peserta PMW. Dapat dikatakan program ini berhasil dan sukses. Diharapkan program ini juga dapat menjadi wadah bagi mahasiswa UNESA untuk mengembangkan kemampuan berwirausaha dan menjadi pengusaha yang siap bersaing dalam rancah dunia. Selain itu setelah lulus jenjang S1, mereka tidak perlu mencari pekerjaan tetapi menciptakan lapangan pekerjaan dan mengembangkannya. Dengan begitu para pengusaha muda ini mampu memajukan perekonomian dan mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.