Senja Diantara Aktivis FBS

Oleh 

Selfi Al Ima

(132094030)

Fakultas Bahasa dan Seni yang disingkat FBS adalah salah satu fakultas yang terdapat di Universitas Negeri Surabaya.Kampus Fakultas Bahasa dan Seni berdekatan dengan kampus Fakultas Ilmu Pendidikan dan kampus Fakultas Ilmu Keolahragaan, Lokasinya ini di Lidah Wetan Surabaya 60213.

Sesuai dengan namanya, di FBS terdapat berbagai jurusan bahasa dan seni. Yakni sebuah fakultas yang berisi dengan calon calon sastrawan dan seniman. Tidak berbeda dengan fakultas lain yang ada di unesa, fbs juga mempunyai mahasiswa yang berkecimpung dalam dunia organisasi. Seperti BEM dan DPM.

Sesuai dengan namanya, BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) yakni lembaga eksekutif didalam fakultas bahasa dan seni. Sebuah badan yang bertanggung jawab atas kegiatan fakultas bahasa dan seni. Tidak jauh berbeda dengan DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) yang juga berperan dalam pengawasan semua kegiatan yang ada didalam fbs.

Didalam sebuah organisasi ini, pastinya akan bertemu dengan banyak orang yang mungkin sebelumnya belum dikenal. Begitu aneh awalnya melihat banyak bentuk orang yang bermacam macam. Mungkin sempat terfikir jika tidak akan bisa bekerja sama dalam sebuah tim demi memvangun fbs yang lebih baik.

Tahun lalu yang menjadi hari hari yang menyenangkan sekaligus menyibukkan untuk para mahasiswa yang berkecimpung dalam dunia organisasi ini.  Berawal dari sebuah pelantikan di Auditorium gedung T2 lantai 3. Dihadiri oleh bapak Dekan beserta pembantu dekan dan staf lainnya meresmikan anggota BEM dan DPM FBS Unesa. Itulah awal dari tugas BEM dan DPM untuk melaksanakan fungsinya didalam FBS.

Sedikit berbeda dengan BEM yang melaksanakan program kerja untuk FBS, DPM mengawasi kinerja BEM. Bahkan tidak hanya BEM, tetapi semua kegiatan yang ada didalam FBS. Mulai dari membuat peraturan perundang-undangan untuk FBS, melakukan pengawasan, serta menampung aspirasi semua mahasiswa FBS.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, didalam sebuah organisasi pastinya akan bertemu dengan banyak orang yang mungkin sebelumnya belum dikenal. Seperti itulah didalam DPM, juga bertemu dengan mahasiswa lainnya dan dari jurusan lain yang sebelumnya tidak kenal. Dari jurusan Bahasa jerman, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Jawa, bahkan juga jurusan seni seperti Seni Rupa Desain Grafis dan jurusan Seni Drama Tari Musik. Kami semua berkumpul menjadi satu.

Berbeda jurusan dalam DPM ini, berbeda karakter juga mahasiswanya. Misalkan mahasiswa dari Bahasa Jerman ataupun Bahasa Mandarin yang kadang mereka berbicara menggunakan bahasa jurusan masing masing, mahasiswa dari jurusan seni juga sangat berbeda. Perbedaan ini sungguh unik. Dilihat dari segi penampilan saja sudah sangat berbeda. Biasanya mahasiswa jurusan bahasa terlihat rapi dengan rambut yang rapi pula, berbeda dengan mahasiswa jurusan seni yang banyak dari mereka pakaian dan rambut yang sering acak-acakan. Ada yang berambut panjang (gondrong), ada yang hanya memakai kaos, ada yang bercelana sobek sobek, jika mahasiswa dari jurusan sendratasik biasanya mereka membawa alat musik, dan lain sebagainya.

Walaupun berbeda, akan tetapi kita di DPM ini tidak pernah membeda-bedakan. Justru perbedaan ini sangat indah. Kita menjadi sangat akrab. Keakraban ini sudah terlihat ketika seusai pelantikan yang diadakan di Gedung T2 lantai 3. Sorenya mengadakan syukuran kecil-kecil demi kelancaran kerja selama satu tahun dalam membangun FBS yang lebih baik. Bersama-sama mengumpulkan uang iuran untuk membeli bahan untuk dibakar pada malam harinya. Sehingga sejak sore sampai malam kita bersama menghabiskan waktu untuk mengenal satu sama lain. Menikmati senja bersama-sama. Sejak saat itulah kami akrab. Hingga bukan hanya sekedar teman seorganisasi, melainkan kami adalah saudara.

Kantor kecil di Gedung T2 lantai 1 adalah rumah sederhana kami. Setiap sore kami sering mengadakan pertemuan/rapat untk membahas persoalan berhubungan dengan tugas. Setelah rapat usai jarang diantara kami langsung balik pulang, justru kami menghabiskan waktu bersama dan berkumpul menikmati senja. Walaupun sekedar ngobrol atau makan bersama, itu sebagai pelarian ketika sudah mulai lelah dengan tugas yang diberikan oleh dosen.

Tidak hanya dengan teman DPM sendiri, dengan kawan BEM juga kami membentuk hubungan yang baik. Hingga suatu ketika setelah dilaksanakannya rapat bersama BEM, tampaknya seorang gadis kecil dan laki-laki humoris yang mungkin keduanya sedang terlibat cinta lokasi. Tampak dari keduanya yang sedang mencuri pandang. Ketika sore disaat kantor sudah mulai sepi dan hanya ada 4 orang disana, si laki-laki humoris ini mendekati gadis kecil yang sedang duduk didepan. Entah apa yang mereka bicarakan, akan tetapi tampak dari jauh mereka sedang bergurau hingga lupa akan hari sudah petang.

Suatu sore ketika ada rapat mingguan DPM, tampak laki laki humoris ini mengunjungi kantor. Sepertinya ingin sekadar menemui gadis kecil. Seperti biasanya, kita selalu menghabiskan waktu bersama menikmati senja. Berkumpul, bergurau, bermain musik, bercerita dan sebagainya. Akan tetapi kebersamaan kita kali ini diwarnai dengan suasana cinta mereka berdua. Sungguh menarik. Bisa dibilang sebuah cinta lokasi. Dua orang aktifis FBS yang sedang kasmaran ini menambah kehangatan kebersamaan sore itu.

Kebersamaan ini tidak hanya terjadi di kampus saja. Melainkan diluar kampus pula. Ketika mahasiswa mulai jenuh dengan tugas kuliah yang menumpuk, kita berencana bertemu dan berkumpul diluar kampus. Paling sering di Kafe dekat kampus. Tidak hanya teman FBS yang kita temui, akan tetapi teman-teman fakultas lain. Sehingga berkumpul menjadi satu, yang awalnya tidak kenal lama-lama menjadi akrab. Disana sering kita sama-sama berbagi pengetahuan bagaimana kondisi fakultas masing-masing, dan bagaimana mereka mengelolah sebuah organisasi di fakultas masing-masing. Banyak pelajaran yang didapat dari pengalaman teman-teman luar fakultas.

Pernah pula suatu ketika kami memutuskan untuk pergi keluar kota bersama untuk berlibur, kami menabung dan bermaksud bersantai di sebuah pantai. Berangkat pagi dari Surabaya, dan tiba sore di salah satu pantai di Banyuwangi. Lagi-lagi cerita di sore hari. Duduk bersama di pantai dan mulai bergurau, bercanda, bermain music, ada pula yang berpuisi. Sungguh senja yang indah yang kami lalui. Gurauan dan sentuhan suara gitar yang menambah kehangatan persaudaraan kami. Ombak pantai yang menambah kemesraan diantara persaudaraan kami tidak akan munkin terlupakan.

Begitu banyak cerita di senja hari diantara kami. Menghabiskan waktu bersama, canda tawa diantara kita mengalihkan pikiran jenuh karena kesibukan sehari-hari kita sebagai mahasiswa. Sebuah proses pembelajaran dan pendewasaan yang bermakna. Bertemu kawan-kawan yang berbeda-beda mulai dari penampilan dan pemikiran. Hingga pada suatu saat tidak ingin berpisah jauh satu sama lain.